Brisbane, Kemacetan Meningkat di Kota yang Tumbuh Pesat

Brisbane, kota terbesar di Queensland, kini menghadapi kemacetan yang kian meningkat. Pertumbuhan populasi dan kendaraan membuat lalu lintas semakin padat di pusat kota. Foto: Sam McMath/ Pexels.

BRISBANE, ibu kota negara bagian Queensland di Australia, telah naik peringkat pada 2024, menempati posisi ke-10 dalam daftar kota termacet di dunia versi INRIX 2024 Global Traffic Scorecard. Pengemudi di Brisbane menghabiskan rata-rata 84 jam per tahun terjebak dalam kemacetan. Sebuah peningkatan signifikan, sebesar 14 jam dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat hanya 74 jam.

Peningkatan ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam hal mobilitas di kota yang tengah berkembang pesat ini.

Kecepatan Rata-rata yang Menurun di Pusat Kota

Di pusat kota Brisbane, kendaraan hanya dapat bergerak dengan kecepatan rata-rata 34 km/jam. Meskipun kecepatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa kota besar lainnya, kemacetan tetap menjadi masalah yang signifikan bagi pengemudi dan warga kota.

Baca juga: New York City, Kemacetan Meningkat di Kota Penuh Dinamika

Pertumbuhan pesat kawasan perkotaan dan penurunan kecepatan ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk solusi transportasi yang lebih efisien.

Peningkatan Populasi dan Infrastruktur yang Tertinggal

Brisbane mengalami lonjakan pertumbuhan populasi dalam beberapa tahun terakhir, yang berdampak langsung pada volume kendaraan di jalan raya. Dengan lebih dari 2,5 juta penduduk di kawasan metropolitan, kota ini menghadapi tekanan besar dalam menyediakan infrastruktur yang memadai.

Baca juga: Los Angeles, Kota Terpadat AS dengan Kemacetan Terburuk

Selain itu, meskipun Brisbane memiliki sistem transportasi publik yang cukup baik, penggunaan kendaraan pribadi tetap mendominasi.

Brisbane yang terkenal dengan gaya hidup santainya kini harus menghadapi realitas kemacetan yang semakin memburuk. Jalanan sibuk mencerminkan tantangan mobilitas di kota berkembang ini. Foto: Martin Škeřík/ Pexels.

Kemacetan juga pengaruh dari terbatasnya kapasitas infrastruktur jalan yang belum berkembang seiring dengan pesatnya urbanisasi. Kendaraan pribadi yang terus meningkat, tambah dengan proyek-proyek pembangunan yang sedang berlangsung, turut memperburuk situasi kemacetan di kota ini.

Baca juga: Istanbul, Tantangan Kemacetan yang Tak Terhindarkan

Transportasi Massal dan Perbaikan Infrastruktur

Sebagai langkah untuk mengatasi kemacetan, Brisbane telah berinvestasi dalam proyek transportasi massal, termasuk pembangunan jaringan kereta api dan bus yang lebih luas. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi melalui kebijakan ramah lingkungan dan promosi kendaraan listrik harapannya dapat membantu mengurangi kemacetan.

Namun, untuk mencapai kemajuan yang signifikan, membutuhkan pengembangan lebih lanjut dalam hal pengelolaan lalu lintas dan infrastruktur jalan yang lebih efisien. Kemajuan teknologi dan sistem transportasi cerdas juga harapannya dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk kota ini.

Baca juga: Cape Town: Kota Termacet ke-9 Dunia, 94 Jam Terjebak Macet

Brisbane adalah salah satu contoh kota yang mengalami pertumbuhan pesat namun menghadapi tantangan besar dalam hal mobilitas. Bagi kota ini, solusi transportasi yang lebih baik sangat perlu untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *