
PRESIDEN Prabowo Subianto resmi mencopot Dito Ariotedjo dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 8 September 2025. Hingga kini, kursi Menpora masih kosong. Mensesneg Prasetyo Hadi menyebut pengumuman pengganti baru akan dilakukan setelah calon siap dilantik.
Kekosongan ini memicu spekulasi. Publik dan media ramai menebak siapa yang akan duduk di kursi strategis yang membawahi urusan pemuda dan olahraga nasional.
Nama-nama yang Mencuat
Beberapa nama sudah disebut dalam pemberitaan:
- Puteri Anetta Komarudin, politisi muda dari Partai Golkar, disebut kuat sebagai kandidat dari partai berlambang pohon beringin.
- Moreno Soeprapto, mantan pembalap dan anggota DPR Fraksi Gerindra, juga masuk bursa.
- Taufik Hidayat, Wakil Menpora saat ini dan legenda bulutangkis, dinilai berpengalaman di bidang olahraga.
- Nama Raffi Ahmad, selebritas yang aktif di dunia olahraga, sempat disebut sebagai kejutan di luar lingkar politik.
Namun hingga kini, Istana dan Golkar sama-sama menegaskan belum ada nama resmi. “Itu sepenuhnya kewenangan Presiden,” kata Sekjen Golkar Sarmuji.
Spekulasi Rahayu Saraswati
Di luar itu, ada satu nama yang belakangan memicu diskusi, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Presiden Prabowo sekaligus politisi Gerindra yang baru saja mengundurkan diri dari DPR.
Sara mundur setelah video lamanya viral dan memicu kritik. Dalam pernyataannya, ia meminta maaf kepada publik. Langkah mundur itu ditafsirkan sebagian kalangan sebagai cara untuk membuka jalan menuju jabatan eksekutif, salah satunya Menpora.
Baca juga: Ponakan Presiden Prabowo Minta Maaf dan Mundur dari DPR
Meski demikian, sejauh ini tidak ada pernyataan resmi dari Istana atau Gerindra yang mengaitkan pengunduran diri Sara dengan kursi Menpora. Media mainstream pun belum memasukkannya dalam bursa resmi.

Antara Politik dan Persepsi Publik
Jika benar Sara dipertimbangkan, peluangnya terbuka. Ia punya latar belakang politisi muda, jaringan keluarga, dan dukungan partai. Namun tantangan juga besar. Kritik soal nepotisme bisa muncul bila Presiden mengangkat keponakannya sendiri ke kursi kabinet.
Di sisi lain, Presiden juga harus menimbang keseimbangan koalisi. Golkar sebagai partai besar koalisi tentu punya kepentingan mempertahankan kursi menteri.

Analisa politik menunjukkan peluang Golkar untuk mendapat kursi Menpora cukup tipis. Alasannya, Golkar baru saja mendapat kursi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam reshuffle terakhir. Barter posisi itu menandakan Presiden memberi jatah tambahan ke Golkar, sehingga kecil kemungkinan partai yang sama kembali menempati kursi Menpora.
Menunggu Kepastian Istana
Dengan berbagai spekulasi ini, publik menanti keputusan akhir Presiden. Apakah kursi Menpora akan diisi kader Golkar seperti Puteri Komarudin, tokoh olahraga seperti Taufik Hidayat, politisi Gerindra seperti Moreno Soeprapto, atau justru sosok kejutan lain?
Yang jelas, posisi Menpora bukan hanya soal pembinaan olahraga, tetapi juga mewakili generasi muda Indonesia di tengah tantangan zaman. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.