Bye, Hermes! Veronique Nichanian Akhiri 37 Tahun Gaya Elegan Tanpa Pamer

Veronique Nichanian di ruang kerjanya di Paris, sosok di balik 37 tahun perjalanan lini busana pria Hermes yang dikenal dengan filosofi elegan tanpa pamer. Foto: Robbreport.

EMPAT dekade bukan waktu singkat di dunia mode. Tapi Veronique Nichanian menjalaninya dengan tenang. Tanpa gegap gempita, tanpa drama, tanpa perlu jadi pusat sorotan. Kini, setelah 37 tahun menahkodai lini busana pria Hermes, ia resmi pamit. Menutup bab penting dari sejarah mode yang elegan dalam kesunyian.

Di masa ketika banyak desainer berlomba mencuri perhatian digital, Nichanian justru memilih jalan sebaliknya. Ia percaya, kemewahan sejati tak perlu pamer. Filosofi itu melahirkan gaya yang kini disebut quiet luxury, tren yang baru belakangan ini viral di TikTok, padahal sudah ia terapkan sejak 1980-an.

Warisan Keanggunan yang Tak Lekang

Sejak bergabung dengan Hermes pada 1987, Nichanian membentuk wajah baru busana pria. Di tangannya, jas tak lagi kaku, dan kemeja bisa tampil sensual. Linen, kasmir, kulit, dan sutra diolah dengan rasa hormat tinggi pada craftsmanship. Ia tak hanya mendesain pakaian, tapi membangun rasa percaya diri yang lembut dan berkelas.

“Teman-teman saya bilang saya meninggalkan pekerjaan terbaik di dunia. Tapi saya bangga karena saya sudah menjawab tantangan itu,” katanya pada Le Figaro. Kalimat yang sederhana, tapi menggambarkan seluruh jiwanya, elegan tanpa banyak kata.

Baca juga: Batik, Seni Tradisional yang Menjadi Fesyen Modern

Hermes versi Nichanian menjadi antitesis mode cepat. Tak ada logo besar, tak ada tren sesaat. Hanya konsistensi, detail, dan rasa.

Akhir Sebuah Era, Awal Sebuah Refleksi

Kini Hermes bersiap menampilkan koleksi terakhir Véronique Nichanian di Paris Fashion Week Januari 2026. Dunia mode pun berhenti sejenak, menyadari bahwa kita sedang menyaksikan berakhirnya sebuah era yang mengajarkan less is power.

Baca juga: Real Madrid X Louis Vuitton, Gaya Baru Sang Raja Sepak Bola

Siapa pun penerusnya, ia tak hanya akan mewarisi posisi, tapi filosofi bahwa busana pria bukan sekadar tentang gaya, melainkan cara mengekspresikan ketenangan, percaya diri, dan rasa hormat pada kualitas.

Dalam kepergiannya, Veronique Nichanian meninggalkan pesan yang sederhana tapi kuat: elegan tak harus ramai. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *