Cape Town: Kota Termacet ke-9 Dunia, 94 Jam Terjebak Macet

Pertumbuhan kota dan tingginya penggunaan kendaraan pribadi membuat Cape Town menghadapi kemacetan yang kian parah. Waktu tempuh yang panjang kini menjadi bagian dari keseharian warganya. Foto: Jean van der Meulen/ Pexels.

CAPE TOWN, kota terbesar kedua di Afrika Selatan, berhasil mencatatkan posisi kesembilan dalam daftar kota termacet di dunia versi INRIX 2024 Global Traffic Scorecard. Pengemudi di Cape Town kini menghabiskan rata-rata 94 jam per tahun terjebak dalam kemacetan, meningkat 13 jam dari tahun 2023, yang tercatat 83 jam.

Cape Town, Kota yang Menarik dan Berkembang Pesat

Dengan populasi lebih dari 4 juta jiwa, Cape Town adalah pusat pariwisata dan perdagangan utama di Afrika Selatan. Terkenal dengan keindahan alamnya, seperti Table Mountain dan Pantai Clifton, serta kawasan bersejarah yang menarik bagi wisatawan internasional, Cape Town merupakan salah satu destinasi favorit di dunia. Namun, di balik pesonanya, kota ini menghadapi tantangan serius dalam mengelola kemacetan lalu lintas yang semakin memburuk.

Penyebab Kemacetan di Cape Town

Penyebab kemacetan di Cape Town oleh beberapa faktor, di antaranya adalah urbanisasi cepat dan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi. Meskipun Cape Town memiliki sistem transportasi umum seperti bus dan kereta, banyak penduduk memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi karena alasan kenyamanan dan keterbatasan transportasi umum yang ada.

Baca juga: Istanbul, Tantangan Kemacetan yang Tak Terhindarkan

Selain itu, masalah keterbatasan infrastruktur dan kurangnya pengelolaan lalu lintas yang efisien turut memperburuk situasi. Pusat kota yang padat, ditambah dengan volume kendaraan yang terus meningkat, seringkali menyebabkan kemacetan parah, terutama pada jam-jam sibuk.

Dampak Kemacetan terhadap Kota dan Ekonomi

Kemacetan di Cape Town berdampak besar pada mobilitas harian dan kualitas udara. Dengan waktu yang terbuang di jalan, banyak pengemudi dan penumpang merasa frustrasi, yang dapat menurunkan kualitas hidup. Selain itu, tingkat polusi udara di Cape Town juga semakin memburuk, yang turut mempengaruhi kesehatan penduduk kota.

Baca juga: Kemacetan Jakarta, Sebuah Fenomena yang Terus Memburuk

Cape Town memikat dunia dengan keindahan alam dan warisannya, namun kemacetan yang kian memburuk menjadi tantangan besar bagi kota ini. Pertumbuhan populasi dan tingginya mobilitas membuat lalu lintas semakin padat. Foto: Tembela Bohle/ Pexels.

Di sisi lain, kemacetan yang parah juga memengaruhi produktivitas ekonomi, di mana waktu yang hilang dapat mengurangi efisiensi kerja dan menambah biaya transportasi. Banyak bisnis, terutama yang bergerak dalam distribusi barang, terhambat oleh keterlambatan yang disebabkan oleh kemacetan.

Mengatasi Kemacetan di Cape Town

Untuk mengurangi kemacetan, beberapa pengamat transportasi internasional memberikan pandangan. Menurut mereka, Cape Town perlu melakukan upaya nyata dalam meningkatkan sistem transportasi umum agar lebih efisien dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.

Baca juga: Jakarta Kota Termacet Ketujuh di Dunia, Apa Solusinya?

Pengembangan infrastruktur jalan raya, termasuk jalan tol dan jalan raya utama, juga sangat diperlukan. Selain itu, penerapan kebijakan ramah lingkungan, seperti penggunaan kendaraan listrik dan pembangunan jalur sepeda, dapat membantu mengurangi volume kendaraan bermotor.

Cape Town, seperti banyak kota besar lainnya, menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemacetan yang terus meningkat. Namun, dengan perencanaan yang tepat dan investasi dalam infrastruktur transportasi, kota ini dapat menemukan solusi untuk mengurangi kemacetan yang mengganggu.

Besok, kami akan mengulas kota London, yang berada di posisi kelima dalam daftar ini.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *