Coding & AI Segera Hadir di Kurikulum SD-SMP, Apa Manfaatnya?

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengusulkan coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan di SD dan SMP, guna membekali siswa dengan keterampilan digital. Foto: Mizuno K/ Pexels.

UNTUK menyiapkan generasi muda menghadapi era digitalisasi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengusulkan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) masuk sebagai pilihan dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Mu’ti menyampaikan ini saat menggelar forum diskusi ‘Sambung Rasa Guru’ di SMAN 2 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta.

Mu’ti menegaskan, mata pelajaran tambahan ini akan bersifat pilihan, bukan wajib, dan dirancang untuk siswa kelas atas, yakni mulai dari kelas IV SD hingga tingkat SMP. “Tidak semua siswa SD perlu belajar coding sejak awal. Baca juga: 92 Persen Pekerja Kantoran Indonesia Pakai AI, Kalahkan Persentase Global. Materi ini akan menyesuaikan, mulai dari kelas IV atau V SD, untuk memastikan mereka siap dan memiliki dasar yang cukup,” ujarnya.

Mempersiapkan Generasi Muda Hadapi Era Digitalisasi

Menurut Mu’ti, pentingnya pengenalan coding dan AI di sekolah adalah untuk membekali para siswa dengan keterampilan yang relevan di masa depan. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, menjadi tuntutan generasi muda memiliki kemampuan adaptasi dan kreativitas tinggi. Menurutnya, pengembangan itu melalui pembelajaran coding dan AI.

Baca juga: World Wide Web: Revolusi Digital yang Mengubah Dunia

Di forum tersebut, ia juga mengutip Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya digitalisasi pendidikan. Mu’ti menyebut bahwa coding dan AI bukan sekadar mata pelajaran, melainkan keterampilan penting yang memungkinkan siswa belajar secara lebih inovatif dan kreatif.

Dorongan Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Selain Mendikdasmen, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menyuarakan usulan agar materi pemrograman masuk dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Gibran, yang sebelumnya menyampaikan gagasan ini dalam rapat kebijakan pendidikan dasar di Jakarta, mengungkapkan bahwa penguasaan teknologi seperti coding, AI, dan machine learning menjadi modal penting menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Gen Z, Ini Potensi Cuan melalui Pengembangan Aplikasi dan Coding

“Kita harus membekali anak-anak kita dengan keterampilan digital agar tidak tertinggal dari negara lain, seperti India, yang telah maju dalam bidang teknologi dan pendidikan digital,” kata Gibran. Ia menegaskan bahwa kemampuan ini akan menjadi aset penting bagi Indonesia di pasar global.

Langkah Awal Menuju Kurikulum Masa Depan

Usulan ini tentu menjadi angin segar bagi sekolah-sekolah yang sudah mulai memperkenalkan coding dan AI. Beberapa sekolah di Indonesia telah mengambil inisiatif memperkenalkan teknologi ini pada siswa. Jika kurikulum ini terwujud, harapannya semakin banyak sekolah yang dapat mempersiapkan siswanya dengan kemampuan digital dasar yang kuat.

Baca juga: Lima Keterampilan Teknologi yang Wajib Dimiliki Generasi Z

Namun, Mu’ti juga menyadari tantangan yang menghadang, mengingat keterbatasan infrastruktur dan perbedaan kemampuan tiap sekolah. Penerapan mata pelajaran pilihan ini harapannya menjadi solusi fleksibel yang memungkinkan sekolah-sekolah menyesuaikan penerapan teknologi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Pengenalan coding dan AI di tingkat pendidikan dasar dan menengah dapat menjadi terobosan besar bagi sistem pendidikan Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mampu mencetak generasi yang siap bersaing di era digital dan menjadi bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *