Cold Moon, Supermoon Terakhir 2025 Siap Menyala di Langit Malam

Supermoon Cold Moon terbit besar di atas lanskap musim dingin. Fenomena ini tampak hingga 30% lebih cerah dibanding purnama biasa, menandai puncak fase bulan penutup tahun. Foto:  Frank Cone / Pexels.

JAKARTA, mulamula.id Langit Indonesia bersiap menyuguhkan tontonan kosmis penutup tahun. Supermoon Cold Moon akan muncul Kamis (4/12) malam hingga Jumat (5/12) dini hari. Fenomena ini jadi salah satu purnama paling terang dan paling besar yang bisa dinikmati publik sebelum 2025 berakhir.

Apa yang membuatnya spesial? Bulan sedang berada di titik terdekat dengan Bumi, kondisi yang disebut perigee. Saat fase purnama jatuh pada titik ini, diameter Bulan tampak hingga 14% lebih besar dan 30% lebih cerah dibanding purnama biasa.

Orbit Bulan tidak bulat sempurna. Bentuknya lonjong seperti telur, membuat jarak dengan Bumi terus berubah. Pada titik terjauh, Bulan ada di apogee. Pada perigee, ia tampak jauh lebih mencolok di langit.

Kenapa Namanya Cold Moon?

Nama “Cold Moon” berasal dari tradisi suku asli Amerika Utara, terutama Mohawk, yang menandai puncak musim dingin. Di banyak budaya, Bulan Desember juga dikenal dengan nama lain:

  • Long Night Moon
  • Snow Moon
  • Winter Maker Moon
  • Hingga “Moon Before Yule” di Eropa, karena jatuh sebelum perayaan Yule, penanda kembalinya cahaya surya.
Jam Berapa Puncaknya di Indonesia?

Menurut BBC dan data astronomi internasional, puncak supermoon dapat dilihat di Indonesia sekitar pukul 21.29–22.05 WIB.

Baca juga: Gerhana Bulan Bersamaan Harvest Moon, Apa yang Terjadi?

Jika langit cerah, Bulan terlihat sempurna. Bila mendung, tak perlu panik. Cahaya Bulan masih lebih dari 90% penuh sepanjang 2–6 Desember, jadi kesempatan mengabadikannya tetap besar.

Bulan purnama Desember dijuluki Cold Moon dalam banyak tradisi. Di berbagai belahan dunia, ia dipandang sebagai penanda malam terpanjang sekaligus simbol kembalinya cahaya matahari. Foto: Johann Piber/ Pexels.

Saat terbit, Cold Moon akan membentuk segitiga kosmis dengan gugus Pleiades dan Aldebaran. Di sekitarnya, Jupiter dan rasi Orion juga ikut menyapa langit malam.

Seberapa Langka?

Supermoon sebenarnya tidak terlalu jarang. Biasanya terjadi tiga hingga empat kali setahun. Tetapi, pola tahun ini menarik.

2025 Menghadirkan tiga supermoon berturut-turut:

  • Harvest Supermoon (6–7 Oktober)
  • Beaver Moon (5 November)
  • Cold Moon (4–5 Desember)

Baca juga: Beaver Moon Muncul Malam Ini, Supermoon Terbesar dan Tercerah di 2025

Jika menghitung Wolf Moon pada Januari 2026, maka rangkaian supermoon berurutan ini menjadi empat kali, sebuah siklus yang jarang terjadi.

Catatan untuk Pemburu Langit

Pengamatan terbaik dilakukan pada tempat yang minim polusi cahaya seperti pantai, dataran tinggi, atau area suburban. Pastikan cuaca cerah. Jika ingin foto yang dramatis, ambil saat Bulan baru terbit di horison karena ukuran visualnya tampak lebih besar.

Fenomena ini menutup tahun dengan pengingat kecil bahwa langit masih menyimpan kejutan, dan setiap purnama punya cerita. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *