
GRAHAM Hornigold tak pernah menyangka. Di usia 45 tahun, ia bertemu kembali dengan sosok yang selama ini hanya ia kenang samar, ibu kandungnya. Dionne, perempuan yang mengaku sebagai ibunya, datang membawa kisah masa lalu dan pelukan hangat. Tapi alih-alih kebahagiaan, yang datang kemudian adalah luka dan kebangkrutan.
Kisah menggetarkan ini menjadi sorotan publik setelah Netflix merilis dokumenter berjudul Con Mum pada Maret 2025. Disutradarai Nick Green, film ini menelusuri penipuan emosional yang dibalut hubungan keluarga, dengan pendekatan yang menyayat dan mengguncang.
Reuni Penuh Janji Palsu
Graham adalah pastry chef ternama asal Inggris. Ia sukses, mapan, dan memiliki reputasi internasional. Ketika Dionne muncul di kehidupannya, Graham membuka pintu selebar-lebarnya. Ia percaya. Ia ingin percaya. Terlebih ketika Dionne menyebut bahwa ia mengidap penyakit parah dan ingin meninggalkan warisan ratusan juta pound.
Dionne mulai tinggal di hotel mewah, makan di restoran mahal, bahkan meminta dibelikan mobil. Semua biaya ditanggung Graham, dengan keyakinan bahwa itu bagian dari rekonsiliasi. Tapi, itu baru permulaan.
“Aku pikir, ini cara menebus waktu yang hilang,” kata Graham dalam film kisah nyata itu. Tapi, yang datang justru permintaan demi permintaan. Hingga tabungannya ludes, utangnya menumpuk, dan emosinya tergerus.
Penipuan Emosional Bermodal Biologi
Ketika Graham mulai curiga dan menyelidiki masa lalu Dionne, ia menemukan jejak panjang penipuan. Dionne bukan hanya ibu misterius yang kembali. Ia adalah penipu ulung dengan rekam jejak kriminal di beberapa negara. Ia bahkan memalsukan kondisi kesehatannya dengan darah palsu untuk menimbulkan rasa iba.
Yang paling mengejutkan, hasil tes DNA menyatakan bahwa Dionne memang ibu kandung Graham. Fakta ini membuat semuanya lebih tragis. Ia tertipu bukan oleh orang asing, melainkan oleh darah dagingnya sendiri.
Luka yang tak Bisa Dilaporkan ke Polisi
Con Mum tak hanya menggambarkan kisah kriminal biasa. Dokumenter ini menyentuh sisi psikologis terdalam, bagaimana kerinduan akan keluarga bisa dimanfaatkan sebagai alat manipulasi. Penonton diajak merenungi, bahwa tak semua reuni berakhir bahagia. Terkadang, luka masa lalu justru membuka celah untuk kejahatan baru.

Dampak dokumenter ini tak berhenti di layar. Pada April 2025 (setelah film dokementer ini rilis, Red), Dionne ditangkap di Singapura karena kasus penipuan lainnya. Ia diduga menggunakan pola serupa pada beberapa korban lintas negara.
Bagi Graham, kisah ini adalah pelajaran pahit. Tapi bagi publik, Con Mum jadi peringatan penting bahwa cinta dan kepercayaan tak selalu datang dari tempat yang aman. Kadang, bahkan dari seseorang yang seharusnya paling kita percaya. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.
Dukung Jurnalisme Kami: https://saweria.co/PTMULAMULAMEDIA