
ENERGI panas bumi alias geothermal lagi naik daun. Dunia mulai sadar, sumber energi ini bukan cuma cadangan dari perut bumi, tapi juga masa depan energi bersih yang stabil dan ramah lingkungan.
Laporan terbaru International Energy Agency (IEA) bahkan memproyeksikan kapasitas panas bumi global bakal menembus rekor tertinggi pada 2030. Dan kabar baiknya, Indonesia ada di daftar negara kunci yang bakal mendorong lonjakan besar ini bersama Amerika Serikat, Jepang, Turki, Kenya, dan Filipina.
Dari Gunung ke Grid, Era Baru Energi Bumi
Menurut Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, energi panas bumi kini jadi salah satu sektor paling dinamis dalam transisi energi bersih dunia.
“Geothermal memasuki fase baru yang lebih cepat berkat inovasi dan dukungan kebijakan,” ujarnya, dikutip dari Power Engineering International.
Baca juga: Raksasa Tertidur Panas Bumi, Bangun atau Tetap Mimpi?
Potensi Indonesia? Gede banget! Total cadangan panas bumi kita mencapai 24 gigawatt (GW), terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Tapi, yang baru dimanfaatkan baru sekitar 10 persennya saja. Jadi, ruang untuk tumbuh masih luas sekali.
Tantangannya, Investasi dan Keberanian
Menurut laporan IEA, negara-negara yang berani berinvestasi di geothermal akan menuai hasil besar di dekade ini.
Di Indonesia sendiri, tantangan utamanya bukan di potensi, tapi di regulasi, pembiayaan, dan keberanian mempercepat proyek-proyek energi bersih.
Kalau pemerintah dan industri bisa mempercepat izin dan investasi, Indonesia bisa jadi “bintang panas bumi” Asia.
Baca juga: UN ESCAP: Tanpa Transisi Hijau, SDGs Asia-Pasifik Bisa Ambyar
“Momentum global ini menempatkan Indonesia di posisi strategis,” kata analis energi dari IESR. “Pertanyaannya sekarang: apakah kita cukup berani memimpin?”
Dunia Bergerak Cepat
IEA juga mencatat bahwa energi surya masih mendominasi penambahan kapasitas energi bersih global, sekitar 80 persen dari total ekspansi hingga 2030. Tapi panas bumi mulai jadi primadona baru karena bisa beroperasi 24 jam nonstop, tanpa tergantung cuaca atau waktu.
Baca juga: China Kuasai 50% Energi Terbarukan Global pada 2030
India juga diprediksi bakal jadi pasar energi bersih terbesar kedua setelah China. Tapi di antara semua itu, Indonesia punya keunikan. Sumber energi ada di tanah sendiri, tinggal bagaimana kita mau menggali dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Masa Depan yang Menguap dari Perut Bumi
Teknologi baru seperti Enhanced Geothermal Systems (EGS) bikin eksplorasi makin efisien. IEA optimistis, kalau investasi jalan terus dan aturan makin ramah, dekade 2030 akan jadi masa keemasan panas bumi dunia, dan Indonesia bisa berdiri di garis depan.
Energi dari bumi ini bisa jadi simbol masa depan, bersih, stabil, dan sepenuhnya Indonesia. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.