Eriksen: 1.100 Hari dari Ambang Kematian ke Kemenangan Bersejarah

Gelandang Denmark, Christian Eriksen, seusai mencetak gol ke gawang Slovenia di Euro 2024, Minggu (16/6). Foto: Instagram @chriseriksen8.

GOL ke gawang Slovenia di Euro 2024 menjadi momen kebangkitan yang luar biasa bagi gelandang Denmark, Christian Eriksen. Dalam pertandingan Grup C yang berlangsung di Stadion Stuttgart Arena pada Minggu (16/6), Eriksen membawa Denmark unggul 1-0 pada menit ke-17. Momen ini tidak hanya memberikan keunggulan bagi Denmark, tetapi juga menandai kembalinya Eriksen setelah insiden mengerikan di Euro 2020.

Perjalanan Menakjubkan Eriksen

Eriksen mencetak gol setelah menerima umpan tumit dari Jonas Wind dan menyambar bola dengan ujung sepatunya. Gol tersebut memberikan Denmark keunggulan di babak pertama, sekaligus menjadi simbol kebangkitan Eriksen yang luar biasa.

Pada Euro 2020, tepatnya 12 Juni 2021, Eriksen mengalami serangan jantung saat melawan Finlandia di pertandingan Grup B di Stadion Parken, Denmark. Eriksen tiba-tiba ambruk saat berusaha menerima lemparan ke dalam. Beruntung, tindakan medis yang cepat dan tepat menyelamatkan nyawanya.

Kebangkitan dari Insiden Mengerikan

Menariknya, pertandingan melawan Finlandia di Euro 2020 dan Slovenia di Euro 2024 sama-sama merupakan laga pembuka bagi Denmark di turnamen tersebut. Setelah lebih dari tiga setengah tahun, Eriksen kembali ke panggung Eropa dengan gol yang mengesankan.

Gol ke gawang Slovenia bukanlah yang pertama bagi Eriksen sejak insiden di Euro 2020. Sejak 2022, pemain berusia 32 tahun ini telah mencetak lima gol, menunjukkan bahwa dia masih menjadi ancaman serius di lapangan.

Baca juga: Lamine Yamal, Pemain Termuda di Euro 2024

Pencapaian Luar Biasa

“Pada 12 Juni 2021, Christian Eriksen mengalami serangan jantung saat melawan Finlandia di Piala Eropa. Tiga tahun empat hari kemudian, dia baru saja mencetak gol di Piala Eropa untuk pertama kalinya dalam kariernya. Sebuah gol yang indah dalam segala hal,” tulis Squawka.

Christian Eriksen membuktikan keajaiban bisa terjadi. Foto: Instagram @chriseriksen8.

Meskipun gol Eriksen tidak cukup untuk membawa Denmark meraih kemenangan—Slovenia berhasil menyamakan kedudukan melalui Erik Janza—aksi terbaru Eriksen mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol tertua untuk Denmark di putaran final Euro pada usia 32 tahun dan 123 hari.

Inspirasi Keajaiban itu Ada

Kisah Christian Eriksen adalah bukti bahwa dengan semangat pantang menyerah, keajaiban bisa terjadi. Eriksen telah menunjukkan bahwa ketekunan, keberanian, dan cinta untuk sepak bola bisa mengatasi segala rintangan, termasuk insiden mengerikan yang hampir merenggut nyawanya.

Generasi Z dapat mengambil inspirasi dari perjalanan Eriksen—bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita terus berusaha dan percaya pada diri sendiri.

Kisah Eriksen mengingatkan kita bahwa hidup adalah tentang bangkit dari keterpurukan dan terus berjuang untuk meraih impian.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *