Garuda vs Irak, Antara Kutukan dan Kebangkitan di Jeddah

Pemain Timnas Indonesia menjalani sesi latihan malam di Jeddah jelang laga kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak. Skuad Garuda fokus mematangkan strategi dan menjaga konsistensi permainan. Foto: Instagram/ timnasindonesia.

TIMNAS Indonesia kembali naik ke panggung besar. Dini hari Minggu (12/10) pukul 02.30 WIB, skuad Garuda akan menghadapi Irak dalam laga kedua Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sports City, Jeddah.

Bagi Patrick Kluivert dan pasukannya, ini bukan sekadar laga hidup-mati. tapi kesempatan untuk menulis ulang sejarah yang selama ini pahit.

Lawan yang Selalu Jadi Bayangan

Nama Irak seperti bayangan gelap yang terus mengikuti langkah Garuda. Dalam lima pertemuan resmi sejak 1996, Indonesia belum sekali pun menang.

Tiga laga terakhir dalam dua tahun belakangan bahkan berakhir dengan skor yang menyakitkan, 1–5 di Basra, 0–2 di Jakarta, dan 1–3 di Piala Asia Qatar.

Bukan sekadar soal taktik, tapi juga soal mental. Irak bermain cepat, keras, dan efisien. Indonesia kerap kehilangan fokus di babak kedua, celah kecil yang selalu dimanfaatkan lawan untuk mengunci hasil.

Desain Grafis: Daffa Attarikh/ MulaMula.
Garuda di Tepi Jurang

Kekalahan 2–3 dari Arab Saudi di laga pertama membuat posisi Indonesia terjepit.
Kluivert tahu betul, satu kekalahan lagi bisa menghapus asa lolos ke Piala Dunia 2026. Tapi justru di titik seperti inilah karakter sejati sebuah tim diuji.

Baca juga: Timnas Indonesia Kalah Tipis dari Saudi, Asa Lolos Masih Terbuka

Beberapa pemain seperti Yakob Sayuri, Marselino Ferdinan, Jay Idzes, dan Thom Haye kini jadi tumpuan. Mereka membawa kombinasi semangat muda dan pengalaman dari berbagai liga luar negeri.
Pertanyaannya, cukupkah mental dan konsistensi menandingi taktik disiplin Irak yang kini sedang dalam tren kemenangan?

Menulis Ulang Sejarah

Irak mungkin unggul di atas kertas, tapi sepak bola tak pernah tunduk pada statistik.
Di balik tekanan publik dan deretan kekalahan, tersisa satu hal yang membuat skuad Garuda tetap berbahaya, keyakinan untuk melawan nasib.

Kalau Kluivert bisa membuat para pemainnya bermain tanpa beban, dengan pressing cerdas dan serangan cepat, Jeddah bisa jadi saksi lahirnya babak baru, saat Garuda akhirnya membalikkan kutukan Irak. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *