
SHIN Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia yang karismatik, merayakan ulang tahunnya yang ke-54 pada Kamis (11/10). Di balik ucapan selamat dan harapan baik yang membanjiri media sosial, Shin justru harus menerima sebuah “kado pahit” dari wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf.
Kontroversi terkait kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf dari Oman dalam laga Timnas Indonesia melawan Bahrain pada Jumat dini hari WIB menjadi sorotan utama yang mencoreng perayaan ulang tahun pelatih asal Korea Selatan ini.
Laga yang berlangsung panas dan penuh ketegangan itu diwarnai sejumlah keputusan wasit yang merugikan Indonesia. Banyak pengamat dan penggemar merasa wasit asal Oman tersebut membuat keputusan kontroversial yang berdampak besar pada hasil pertandingan.
Baca juga: Kemenangan Indonesia Dirampok Wasit Oman
Andai kemenangan Indonesia tidak dirampok oleh keputusan wasit, itu bisa menjadi kado manis dari tim asuhannya untuk Shin Tae-yong. Kemenangan di laga ini juga akan tercatat sebagai salah satu momen bersejarah bagi Garuda di bawah kepemimpinannya.
Perjalanan Karier Shin Tae-yong
Shin Tae-yong bukanlah sosok asing dalam dunia sepak bola. Lahir pada 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Korea Selatan, Shin memulai karier sepak bola profesionalnya sebagai pemain. Sebagai gelandang, Shin membela klub-klub besar di negaranya seperti Seongnam Ilhwa Chunma dan sukses meraih berbagai gelar domestik.
Karier internasionalnya juga gemilang. Ia pernah memperkuat tim nasional Korea Selatan, bahkan tampil di Piala Dunia 1998. Sebagai pemain, Shin terkenal sebagai sosok pekerja keras dengan visi yang tajam di lapangan.
Setelah pensiun sebagai pemain, Shin Tae-yong melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Karier kepelatihannya melesat cepat, dengan membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjadi juara Liga Champions Asia pada 2010.
Baca juga: Drama Draw di Bahrain: Indonesia Terjebak Kontroversi Wasit
Kesuksesannya tak berhenti di level klub. Pada 2017, ia dipercaya menjadi pelatih timnas Korea Selatan dan memimpin timnya berlaga di Piala Dunia 2018 Rusia,. Saat itu Korea Selatan berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan Jerman 2-0 di fase grup.
Namun, setelah masa bakti di Korea Selatan berakhir, Shin memutuskan menerima tantangan baru. Pada akhir 2019, PSSI menunjuknya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Keputusan ini diambil dengan harapan Shin mampu membawa perubahan signifikan bagi sepak bola Indonesia yang sudah lama haus akan prestasi.
Di bawah arahan Shin, Timnas Indonesia mulai menunjukkan perkembangan pesat, terutama dalam hal taktik dan pengembangan pemain muda.
Perjuangan Bersama Garuda
Selama kepemimpinannya, Shin Tae-yong telah berhasil membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan mencatatkan kemajuan pesat dalam berbagai kompetisi regional. Meski belum berhasil meraih trofi besar, dedikasi dan kerja kerasnya mulai membuahkan hasil positif.
Shin dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan tegas, namun tetap dekat dengan para pemain. Dia berhasil membangun atmosfer tim yang lebih profesional dan kompetitif.
Di tengah kesibukannya sebagai pelatih, ulang tahunnya kali ini seharusnya menjadi momen perayaan atas kerja kerasnya bersama Timnas. Namun, kontroversi wasit dalam pertandingan melawan Bahrain justru memberikan kesan pahit.
Meskipun demikian, dukungan dari penggemar sepak bola Indonesia tetap mengalir deras. Banyak yang mengungkapkan harapan agar Shin tetap semangat dan terus berjuang untuk meraih prestasi lebih tinggi bersama Garuda.
Meski dihadiahi “kado pahit” di ulang tahunnya, Shin Tae-yong tetap menjadi sosok yang dihormati dan dikagumi oleh publik Indonesia.
Perjalanannya sebagai pelatih Timnas Indonesia masih panjang. Suporter Indonesia menaruh harapan besar agar Shin mampu membawa Timnas Garuda mencapai level yang lebih tinggi di masa mendatang. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.