
Drama hukum Korea Beyond the Bar di Netflix kembali menguji logika hukum dengan kasus unik di episode kelima. Sengketa hak cipta lukisan menjadi sorotan ketika seorang pelukis dituduh menjiplak karya artis ternama. Kang Hyo-min pun membuktikan bahwa di balik goresan kuas terdapat bukti tersembunyi yang menentukan siapa pencipta asli.
Di episode bertajuk Salieri’s Monologue ini, pengacara rookie Kang Hyo-min (Jung Chae-yeon) mendapat tantangan besar karena menjadi kasus solo perdananya dengan risiko tinggi.
Kasus Hak Cipta Lukisan
Hyo-min mengambil kasus ini atas permintaan saudara kembarnya, yang mewakili temannya, Jeong-hye, seorang pelukis berbakat. Jeong-hye dituduh menjiplak karya artis terkenal, Ryu Gwan-mo, padahal ia adalah pencipta asli.
Baca juga: Beyond the Bar (4): Saat Lawyer Malah Jeblosin Kliennya Sendiri
Di ruang sidang, Hyo-min harus membuktikan keaslian karya Jeong-hye dengan bukti otentiknya mengungkap gambar tersembunyi wajah ayahnya di lukisan, tampak saat disorot dengan cahaya. Pengadilan pun membebaskan Jeong-hye dan menetapkan klaim pencurian sebagai tidak berdasar.
Analisis Hukum
Kasus ini mengangkat isu hak cipta, khususnya perlindungan atas karya seni orisinal. Dalam kerangka hukum, pembuat karya memiliki hak eksklusif atas reproduksi, dan plagiarisme, meski tak identik secara material, dapat terjadi lewat penggantian motif, komposisi, atau gaya. Jeong-hye menunjukkan haknya sebagai pencipta asli, dibuktikan lewat bukti visual unik dalam lukisannya.
Di Indonesia, hal ini relevan dengan ketentuan UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014, yang menjamin perlindungan khusus terhadap karya seni visual. Bila karya terjadi plagiasi, pencipta memiliki hak untuk mendapatkan pengesahan sebagai pemilik, bahkan kompensasi.
Pelajaran Hukum
Episode ini menunjukkan bahwa hakim tidak hanya mengandalkan materi visual saja, tetapi juga konteks dan bukti kepemilikan kreatif. Dokumentasi proses penciptaan, bahkan elemen tersembunyi, semisal wajah ayah Jeong-hye, bisa menjadi kunci penentu.
Baca juga: Beyond the Bar Episode 3: Kejutan Kasus ‘Tidak Menabrak’ dan Beban Pembuktian
Bagi mahasiswa hukum, ini contoh konkret penerapan teori hak cipta dengan bukti visual dan strategi persidangan. Bagi publik dan seniman, pesan utamanya jelas. Jaga dan dokumentasikan proses kreatifmu, karena bisa jadi pembeda antara hak cipta diakui atau dibantah.
Dengan narasi yang dramatis dan argumen hukum yang terstruktur, Episode 5 mempertegas kemampuan Beyond the Bar sebagai drama yang mengedukasi sekaligus menghibur, mengingatkan penonton bahwa seni, hukum, dan keadilan bisa bertemu dalam satu bingkai. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.
Dukung Jurnalisme Kami: https://saweria.co/PTMULAMULAMEDIA