
HARI Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari bukan hanya perayaan bagi insan pers. Ini juga menjadi refleksi bagi dunia jurnalistik di tengah gempuran era digital. Generasi Z, sebagai kelompok paling aktif di internet, mengubah cara media bekerja. Bagaimana media bisa tetap relevan di mata mereka?
Gen Z, Melek Informasi tapi Rentan Hoaks
Gen Z tumbuh di era internet. Mereka tak lagi mengandalkan koran atau TV, tapi lebih banyak mengakses berita lewat TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Kecepatan dan visualisasi menjadi kunci.
Baca juga: 10 Alat Pemantauan Media Terbaik
Namun, ada tantangan besar. Di antara banjir informasi, hoaks menyebar lebih cepat daripada klarifikasi. Sebuah survei dari Reuters Institute menemukan bahwa kepercayaan publik terhadap media semakin menurun, terutama di kalangan anak muda. Banyak yang merasa skeptis terhadap pemberitaan yang dianggap berpihak.
Media di Persimpangan, Beradaptasi atau Ditelan Zaman
Dunia jurnalistik harus bertransformasi. Format panjang mulai ditinggalkan. Gen Z lebih tertarik pada video pendek, infografis, dan jurnalisme berbasis storytelling. Algoritma media sosial pun mendorong konten yang singkat, menarik, dan interaktif.
Baca juga: Gen Z dan Kekuatan Media Sosial untuk Berdaya
Media arus utama menghadapi dilema besar: kecepatan vs akurasi. Di satu sisi, mereka harus berlomba dengan media sosial dalam menyampaikan berita. Di sisi lain, kredibilitas tetap menjadi modal utama.
Bagaimana media bisa tetap relevan?
Strategi Media, Merangkul Perubahan
- Menyesuaikan Format
Infografis, video pendek, dan live streaming bisa membuat berita lebih menarik. Platform seperti TikTok dan YouTube Shorts menjadi ladang baru bagi jurnalisme. - Kolaborasi dengan Kreator Konten
Jurnalis dan influencer bisa berkolaborasi untuk menyajikan informasi dengan gaya yang lebih ringan dan engaging. - Mengangkat Isu yang Dekat dengan Gen Z
Anak muda lebih peduli pada lingkungan, hak digital, dan kesehatan mental. Media harus mampu mengemas berita dengan sudut pandang yang lebih dekat dengan keseharian mereka. - Membangun Kepercayaan Kembali
Transparansi dalam pemberitaan menjadi penting. Verifikasi data dan pendekatan independen harus diperkuat agar publik tetap percaya pada media arus utama.

HPN 2025, Saatnya Media Berbenah
Hari Pers Nasional tahun ini harus menjadi titik balik. Jurnalistik tak bisa berjalan di jalur lama. Jika ingin bertahan, media harus bergerak cepat dan adaptif. Gen Z bukan sekadar konsumen berita, mereka juga bisa menjadi bagian dari ekosistem media di masa depan.
Baca juga: Kolaborasi Efisien dalam Produksi Media Jarak Jauh
Pers yang kuat adalah pers yang mampu menjangkau semua kalangan—dari generasi tua hingga generasi digital. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.