Indonesia vs Jepang, Ujian Berat di Tanah Samurai

Skuad lengkap Timnas Indonesia saat melawan China yang berakhir 1-0, pada 5 Juni 2025 lalu. Foto: Instagram/ @fifaworldcup.

TIMNAS Indonesia akan menjalani ujian besar malam ini. Bertandang ke Suita City Football Stadium, Selasa (10/6) pukul 17:35 WIB, Garuda akan menghadapi Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Jepang unggul di atas kertas. Tapi Indonesia kini datang dengan wajah baru, dipimpin pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert. Eks striker Barcelona itu membawa pendekatan berbeda. Lebih taktis, lebih terstruktur, dan penuh kejutan.

Rekam Jejak: Statistik Tidak Bersahabat, Tapi Masih Ada Harapan

Dari 21 pertemuan, Indonesia hanya menang enam kali dan kalah sebelas kali. Sisanya berakhir imbang. Namun lima dari enam kemenangan itu datang di laga persahabatan atau turnamen kecil. Terakhir kali Indonesia menang atas Jepang pada 1980. Itu lebih dari empat dekade lalu.

Baca juga: Indonesia Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Saat main di Jepang, Indonesia belum pernah menang. Tiga laga, tiga kekalahan, dan kebobolan 12 gol. Fakta ini jadi tantangan besar bagi skuad Garuda malam ini.

Formasi Kluivert, Racikan Eropa Bernuansa Garuda

Patrick Kluivert diprediksi akan menurunkan formasi 3-4-2-1 atau 3-4-3 yang fleksibel. Di bawah mistar, debutan naturalisasi Maarten Paes jadi pilihan utama. Kiper FC Dallas ini punya pengalaman di level kompetitif MLS.

Tiga bek tangguh siap mengawal lini belakang: Justin Hubner, Jay Idzes, dan Mees Hilgers. Ketiganya tampil konsisten di liga Eropa dan dikenal tenang dalam distribusi bola.

Baca juga: Garuda ke Putaran Keempat, Bukan Hoki tapi Konsistensi

Di sisi sayap, Calvin Verdonk dan Yakob Sayuri dipercaya sebagai wingback. Keduanya punya daya jelajah tinggi dan bisa membantu serangan dari sisi lebar.

Lini tengah akan diisi oleh dua pemain yang punya visi dan daya tempur: Thom Haye dan Joey Pelupessy. Kehadiran Haye sangat krusial dalam distribusi bola vertikal dan penguasaan tempo.

Untuk lini serang, Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen akan berperan sebagai pendobrak dari lini kedua. Mereka akan mendukung satu striker utama, pemain debutan berbahaya: Ole Romeny.

Jepang, Stabil dan Mematikan

Jepang datang dengan kekuatan penuh. Takefusa Kubo, Kaoru Mitoma, dan Wataru Endo masih jadi andalan. Tim Samurai Biru tidak hanya kuat secara teknis, tapi juga punya kedalaman skuad luar biasa. Rotasi tak membuat kualitas mereka menurun.

Mereka unggul dalam kecepatan, presisi, dan pengalaman. Namun kekuatan itu bukan berarti tak bisa dilawan.

Skuad Timnas Jepang. Foto: Instagram/ @fifaworldcup.
Kunci Indonesia, Transisi Cepat dan Efisiensi

Untuk meredam Jepang, Indonesia harus bermain sabar dan efisien. Pressing harus terorganisir. Hilgers dan Hubner perlu menjaga garis pertahanan tetap kompak.

Paes akan berperan vital dalam mengomando lini belakang. Di lini depan, Romeny tak boleh membuang peluang. Satu momen bisa jadi pembeda. Lemparan panjang Verdonk dan akselerasi Yakob Sayuri dari sisi kanan juga bisa jadi senjata.

Baca juga: Rolex GMT-Master II, Hadiah Prestise untuk Pahlawan Garuda

Marselino bisa jadi kunci dalam duel satu lawan satu. Jika ia bisa keluar dari tekanan dan memberi umpan-umpan terukur, pertahanan Jepang bisa terganggu.

Hasil Realistis, Poin di Tangan atau Pengalaman Berharga

Target paling realistis malam ini adalah mencuri satu poin. Tapi jika kalah pun, Kluivert dan timnya butuh tampil terhormat. Bukan menyerah, tapi memberikan perlawanan sengit.

Laga ini bukan hanya soal angka, tapi pembuktian bahwa Indonesia kini sedang naik kelas. Era Kluivert baru dimulai, dan Jepang adalah batu ujian sempurna. ***

Dukung Jurnalisme Kami: https://saweria.co/PTMULAMULAMEDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *