Jack Dangermond, Miliarder yang Mengubah Dunia dengan Peta

GIS: Teknologi pemetaan digital yang mengubah cara kita memahami dunia. Foto: Ilustrasi/ Lara Jameson/ Pexels.

JACK Dangermond bukan miliarder teknologi biasa. Namanya mungkin tak setenar Elon Musk atau Bill Gates, tetapi dampaknya terhadap dunia sama besarnya. Sebagai pendiri Esri (Environmental Systems Research Institute), Dangermond telah mengubah cara kita memahami dan mengelola planet ini melalui teknologi pemetaan berbasis GIS (Geographic Information System).

Dari lingkungan hingga perencanaan kota, dari mitigasi bencana hingga perubahan iklim—teknologi GIS hasil pengembangan Dangermond menjadi alat vital dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor.

Anak Tukang Kebun yang Jatuh Cinta pada Peta

Dangermond lahir di California pada 1945 dari keluarga imigran Belanda. Orang tuanya mengelola bisnis lanskap kecil, dan sejak kecil, ia sudah tertarik pada cara lingkungan diatur dan dirancang.

Ketertarikannya pada peta dan analisis ruang membawanya belajar arsitektur lanskap di California State Polytechnic University. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Harvard, di mana ia mendalami konsep pemetaan digital yang masih baru saat itu.

Baca juga: Tak Mau Dimata-matai Google Setiap Saat? Ini Solusinya

Pada 1969, bersama istrinya, ia mendirikan Esri di garasi rumah mereka dengan modal hanya $1.100 (sekitar Rp17 juta saat ini). Awalnya, Esri hanya menawarkan jasa konsultasi pemetaan untuk proyek lingkungan dan tata kota. Namun, Dangermond melihat potensi besar dalam teknologi digital.

GIS, Revolusi dalam Pemetaan Digital

Pada era 1970-an, pemetaan masih bersifat statis dan manual. Dangermond percaya bahwa komputer bisa mengubahnya menjadi lebih interaktif, analitis, dan prediktif.

Dengan konsep itu, Esri mengembangkan ArcGIS, perangkat lunak pertama yang memungkinkan pemetaan berbasis data digital. Teknologi ini bukan sekadar peta, tetapi alat untuk menganalisis tren spasial, membuat model prediksi, dan mengelola data geografis dalam skala besar.

Hasilnya? Pemerintah, ilmuwan, dan perusahaan mulai menggunakan GIS untuk berbagai keperluan:

  • Perencanaan kota – Menentukan lokasi terbaik untuk infrastruktur.
  • Konservasi lingkungan – Melacak deforestasi dan polusi.
  • Respons bencana – Memantau dampak gempa, banjir, dan kebakaran hutan.
  • Keamanan dan militer – Menganalisis strategi pertahanan berbasis lokasi.
Menolak Akuisisi demi Visi Besar

Seiring berkembangnya Esri, perusahaan raksasa seperti Google, Microsoft, dan Amazon tertarik untuk mengakuisisi atau bermitra dengan Esri. Namun, Dangermond menolak semua tawaran.

Baginya, GIS bukan hanya bisnis, tetapi misi. Ia ingin teknologi ini tetap independen dan berguna untuk kebaikan, bukan hanya keuntungan.

Baca juga: Panduan Praktis Menambahkan Alamat Anda di Google Maps

Keputusan itu terbukti tepat. Hari ini, Esri menjadi pemimpin global dalam GIS dengan lebih dari 350.000 organisasi pengguna, termasuk NASA, WHO, dan WWF.

Dampak Global, dari Satelit hingga Perubahan Iklim

Di era digital ini, data adalah kekuatan utama. Dan GIS adalah alat yang mengubah data menjadi wawasan berharga.

Jack Dangermond, visioner di balik revolusi GIS dan pemetaan digital. Foto: Esri.

Dangermond dan Esri terus berinovasi dengan mengintegrasikan GIS dengan kecerdasan buatan (AI), drone, dan data satelit. Teknologi ini membantu dunia dalam berbagai hal:

  • Memprediksi dampak perubahan iklim dengan model spasial yang akurat.
  • Menanggulangi pandemi dengan pemetaan penyebaran penyakit secara real-time.
  • Membangun kota pintar dengan infrastruktur berbasis data geospasial.
Warisan Seorang Visioner

Jack Dangermond membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat untuk melindungi dunia, bukan hanya untuk bisnis. Dengan visi dan ketekunan, ia menciptakan revolusi dalam pemetaan digital yang kini digunakan di seluruh dunia.

Baca juga: Apa yang Paling Dicari Netizen Indonesia di Google 2024?

Tanpa Esri dan teknologi GIS, kita mungkin masih mengandalkan peta kertas dan intuisi dalam perencanaan kota, konservasi lingkungan, atau mitigasi bencana. Hari ini, berkat Dangermond, kita memiliki alat yang lebih canggih untuk memahami dan menjaga planet ini.

Dan yang paling luar biasa? Semua ini dimulai dari seorang anak tukang kebun yang mencintai peta. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *