
MENJELANG Selasa (14/5) siang ini, Jakarta kembali dibalut kabut polusi tebal. Berdasarkan pantauan IQ Air, pada pukul 10:50 WIB, Jakarta menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia, naik satu peringkat dibandingkan pukul 06:30 WIB.

Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta mencapai 165 AQI US, masuk dalam kategori tidak sehat. Konsentrasi polutan utama PM2.5 tercatat cukup tinggi, yakni 74,4 mikrogram per meter kubik. Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat dampaknya terhadap kesehatan warga Jakarta, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan dan kelompok rentan lainnya.
Pemantauan dari IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara buruk ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti emisi kendaraan, polusi industri, serta cuaca yang tidak mendukung dispersi polutan.
Para ahli kesehatan menganjurkan masyarakat Jakarta untuk membatasi aktivitas luar ruangan dan menggunakan masker guna mengurangi paparan polusi. Pemerintah juga diharapkan segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kualitas udara ini.

Peningkatan Polusi Udara:
- Pukul 06:30 WIB: Posisi 4 dunia
- Pukul 10:30 WIB: Naik menjadi posisi 3 dunia
Kondisi udara yang buruk ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Langkah-langkah penanganan dan mitigasi segera diperlukan untuk menurunkan kadar polutan di udara Jakarta dan memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya.

Kondisi udara yang tidak sehat di Jakarta merupakan panggilan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Edukasi dan aksi nyata untuk mengurangi polusi udara harus menjadi prioritas untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang. Foto/ teks: Hamdani S Rukiah/ Mulamula.