
JAKARTA, mula-mula.id – Reporter Mulamula mendapati pemandangan unik di SPBU Shell Satrio, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025) pukul 10.20 WIB. Bukan deru kendaraan mengisi bahan bakar, melainkan meja sederhana berisi gorengan dan teh manis dingin yang menyambut.
Dua minggu terakhir, pasokan BBM di sejumlah SPBU Shell kosong. Untuk menjaga operasional dan tetap memberi nafkah karyawan, pihak SPBU berimprovisasi, menjual minuman dan penganan ringan.
Dari Pompa BBM Jadi Warung Dadakan
“Daripada bengong nggak ada yang ngisi, ya sudah jualan beginian aja. Lumayan buat tambahan,” kata seorang petugas berseragam merah-kuning.
Baca juga: Impor BBM Satu Pintu: Pertamina Jadi Bos, Swasta Bisa Tumbang?
Transformasi ini memperlihatkan ironi, stasiun pengisian bahan bakar berubah fungsi menjadi kios gorengan. Pertanyaan pun muncul, apakah ini sekadar masalah logistik, atau cermin betapa rapuhnya tata kelola energi di kota sebesar Jakarta?
Publik Cuma Bisa Tersenyum Pahit
Beberapa pengendara yang masuk jalur pengisian hanya bisa menghela napas ketika menemukan papan “BBM kosong” terpampang jelas. “Aneh juga, masa pom bensin malah jual teh botol,” keluh seorang pengendara mobil.
Fenomena Shell Satrio ini seakan jadi simbol paradoks energi Indonesia. Di tengah ambisi besar soal transisi energi, pasokan paling dasar justru tersendat. Pada akhirnya, warga hanya bisa menertawakan absurditas ini dengan getir. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.