Jepang, Antara Tradisi dan Transformasi Global di Harvard

Tokyo, Jepang, menjadi salah satu kota dengan jumlah alumni Harvard terbanyak di Asia, mencerminkan eratnya hubungan akademik antara Harvard dan Negeri Sakura. Foto: Nick Kwan/ Pexels.
Pengantar Redaksi

Ini adalah hari ketiga dari serial “10 Negara dengan Alumni Harvard Terbanyak” yang diturunkan mulamula.id menyusul larangan Presiden AS Donald Trump terhadap mahasiswa asing di Harvard. Hari ini kita menelusuri relasi panjang dan dinamis antara Jepang dan Harvard yang telah bertumbuh sejak era Meiji hingga era kecerdasan buatan. ***

__________________________________

Misi Meiji yang Membuka Pintu Harvard

HUBUNGAN Jepang dengan Harvard bisa ditelusuri jauh ke belakang, ke masa Restorasi Meiji di akhir abad ke-19. Saat itu, Jepang yang sedang membangun modernitasnya mengirim utusan dan pelajar ke luar negeri, termasuk ke Harvard, untuk belajar tata hukum, ekonomi, dan ilmu politik barat.

Sejak itu, jejaring akademik antara Jepang dan Harvard tumbuh secara konsisten. Harvard menjadi tempat penting bagi banyak elite Jepang untuk memahami dunia global sembari tetap membawa nilai-nilai budaya Timur.

Tercatat ada 3.443 alumni Harvard asal Jepang dalam periode 2022–2023, menjadikan Jepang sebagai negara ketiga dengan jumlah alumni terbanyak dari universitas bergengsi ini.

ntelektual, Diplomasi, dan Teknokrasi

Banyak alumni Harvard dari Jepang yang menempati posisi strategis, mulai dari diplomat, ekonom, ilmuwan, hingga eksekutif perusahaan global. Mereka berperan penting dalam menjembatani kebijakan luar negeri Jepang, mendorong inovasi teknologi, dan memperkuat posisi Jepang sebagai negara ekonomi besar dunia.

Momen wisuda Universitas Harvard ke-373 tahun 2024 menjadi simbol keterbukaan global—yang kini dipertanyakan setelah kebijakan Trump di 2025. Foto: news.harvard.edu.

Contoh nyatanya adalah sejumlah mantan Menteri Luar Negeri Jepang yang merupakan alumni Harvard Kennedy School. Mereka memainkan peran penting dalam mempererat kerja sama Jepang-AS sekaligus mendorong Jepang tampil sebagai pemain global.

Baca juga: Inggris, Jejak Kuat Alumni Harvard dari Negeri Monarki

Tak hanya di ranah politik, Harvard juga menjadi laboratorium ide bagi teknokrat dan ahli teknologi Jepang yang kini mendorong transformasi digital, energi hijau, dan kecerdasan buatan di negaranya.

Ancaman Isolasi dan Kekhawatiran Akademik

Kebijakan larangan mahasiswa asing oleh Trump sontak menimbulkan pertanyaan di Jepang. Media arus utama seperti Nikkei dan Asahi Shimbun menyoroti bahwa langkah ini tak hanya berbahaya bagi citra AS, tetapi juga mengganggu hubungan akademik yang sudah terbina lebih dari satu abad.

Baca juga: Tanpa Mahasiswa Asing, Akankah Harvard Kehilangan Kanada?

Universitas-universitas top di Jepang pun mulai menyiapkan skema kemitraan baru di luar AS. Isolasi akademik bukanlah solusi, dan Jepang tampaknya bersiap untuk mengambil langkah cerdas: memperluas kolaborasi ke Eropa dan Asia Tenggara.

Besok, edisi keempat akan mengulas India, salah satu negara dengan laju mahasiswa Harvard tercepat dalam dua dekade terakhir. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *