Jokowi Pamer Penurunan Kemiskinan dan Stunting di Pidato Kenegaraan

Presiden Jokowi bersama Wapres Ma’ruf Amin dan Ketua DPR Puan Maharani menjelang Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI. Foto: Instagram/ @sekretariat.kabinet.

JAKARTA, Mulamula.id – Presiden Jokowi memaparkan berbagai capaian pemerintahannya menjelang akhir masa jabatan pada Oktober mendatang. Jokowi menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting, serta berbagai program sosial lainnya yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kemiskinan Ekstrem Dekati Nol Persen

Dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (16/8/2024), Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024.

Selain itu, angka stunting yang merupakan indikator penting dalam kesehatan anak juga berhasil dikurangi secara signifikan dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kita mampu membangun masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” ujar Jokowi.

Baca juga: MPR Usulkan Pembentukan Angkatan Siber sebagai Matra Keempat TNI

Data angka stunting menunjukkan penurunan signifikan dari 37,2 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023. Foto: Instagram/ @sekretariat.kabinet.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa angka pengangguran menurun dari 5,7 persen pada tahun 2023 menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.

Rp 361 Triliun untuk KIS

Dia menekankan pentingnya program-program bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), yang telah mengalokasikan Rp 361 triliun untuk melayani lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setiap tahun selama satu dekade terakhir.

Selain itu, Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah mendapatkan alokasi sebesar Rp 113 triliun dalam 10 tahun terakhir. Mendukung pendidikan lebih dari 20 juta siswa dari tingkat dasar hingga menengah atas setiap tahunnya.

Program Keluarga Harapan (PKH) juga memainkan peran penting, dengan alokasi Rp 225 triliun yang telah meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun selama satu dekade terakhir.

Penurunan angka kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen, dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada 2024. Foto: Instagram/ @sekretariat.kabinet.

Jokowi juga menyoroti keberhasilan program Pra Kerja. Menjurutnya, selama lima tahun terakhir telah menggunakan anggaran sebesar Rp 60,3 triliun untuk meningkatkan keterampilan 18,8 juta pekerja di Indonesia.

Menurutnya, program ini merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia.

“Pembangunan yang kita cita-citakan adalah pembangunan yang inklusif, menyentuh semua lapisan masyarakat. Dan memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berkembang,” tutup Jokowi. Ia menyatakan optimismenya terhadap masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *