LAPORAN terbaru dari Work Trend Index 2024 oleh Microsoft dan LinkedIn menunjukkan bahwa 92% pekerja pengetahuan (knowledge workers) di Indonesia menggunakan AI generatif dalam melaksanakan pekerjaan sehari-harinya. Sebuah angka yang mengungguli rata-rata global sebesar 75% dan Asia Pasifik sebesar 83%.
Baca juga: 92 Persen Pekerja Kantoran Indonesia Pakai AI, Kalahkan Persentase Global
Ini mencerminkan tingkat kreativitas dan inovasi yang tinggi di kalangan tenaga kerja Indonesia. Sekaligus menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam adopsi teknologi AI di tingkat global.
Namun, seiring dengan keberhasilan ini, ada kekhawatiran di Indonesia terkait penggunaan AI yang berlebihan di tempat kerja.
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa terlalu bergantung pada AI dapat mengurangi kecerdasan alami dan kemampuan kreatif para pekerja.
Penting untuk mencatat bahwa teknologi AI menawarkan potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Tetapi, perlu ada keseimbangan dengan pengembangan keterampilan manusiawi yang krusial seperti kreativitas, kecerdasan emosional, dan inisiatif pribadi.
Dengan inisiatif mandiri dari karyawan dalam membawa solusi AI ke tempat kerja, seperti yang ditunjukkan oleh 76% karyawan Indonesia, perusahaan harus memastikan adopsi AI dilakukan dengan kehati-hatian. Hal ini penting untuk menjaga keamanan data dan mengoptimalkan manfaatnya dalam jangka panjang.
Dengan dukungan yang tepat dari pemimpin perusahaan dan investasi dalam pelatihan keterampilan AI, Indonesia dapat memanfaatkan revolusi digital ini untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan. Sekaligus menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, AI dicari tanpa perlu dicemasi.***
Tim Redaksi