Mengapa Bersikap Sinis Menghambat Karier Anda?

Berpikir sinis bisa jadi penghalang terbesar dalam perjalanan menuju kesuksesan. Ubah pola pikir, bangun kepercayaan, dan raih keberhasilan bersama. Foto: Ilustrasi/ Antoni Shkraba/ Pexels.

SINISME mungkin terlihat sebagai cara untuk melindungi diri dari dunia yang keras. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap ini justru bisa menjadi penghalang besar bagi kesuksesan Anda.

Berdasarkan lansiran dari Harvard Business Review, orang yang memiliki pandangan sinis terhadap orang lain cenderung meraih kesuksesan yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang lebih terbuka dan percaya.

Apa yang Salah dengan Sinisme?

Menurut penelitian yang dipublikasikan Journal of Applied Psychology, sinisme tidak hanya menghambat hubungan interpersonal. Tetapi. juga mengurangi kepuasan kerja dan memperlambat kenaikan gaji.

Mereka yang melihat dunia sebagai medan perang yang penuh tipu daya, pada akhirnya justru terjebak dalam strategi defensif yang merusak potensi mereka sendiri.

Sebagai contoh, sebuah penelitian oleh Sumantra Goshal, seorang profesor manajemen legendaris. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa MBA yang diajarkan untuk melihat dunia bisnis sebagai persaingan yang kejam, malah mengalami penurunan performa jangka panjang dalam karier mereka.

Sebaliknya, mereka yang belajar membangun kepercayaan dan kolaborasi menunjukkan kemajuan yang lebih signifikan dalam pendapatan dan peluang kepemimpinan.

Bagaimana Mengatasi Sinisme?

Solusinya sederhana namun menantang: bangun budaya kepercayaan. Studi kasus dari Harvard Business Review tentang dua desa nelayan di Brazil menunjukkan bahwa orang-orang yang bekerja dalam lingkungan kolaboratif cenderung menjadi lebih kooperatif dan sukses.

Baca juga: Inilah Kualitas Kerja yang Membuat Anda Selalu Dicari Perusahaan

Desa yang nelayannya bekerja bersama-sama di laut untuk menangkap ikan, memiliki tingkat kepercayaan dan kerja sama yang jauh lebih tinggi. Dibandingkan desa di mana nelayannya bekerja sendiri-sendiri di danau.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Dalam dunia kerja, seperti yang ditegaskan oleh psikolog organisasi, budaya yang mendukung kolaborasi, saling percaya, dan empati adalah kunci untuk membuka potensi penuh tim Anda.

Baca juga: Membangun Portofolio dan Jaringan Profesional untuk Gen Z

Di perusahaan desain ternama IDEO, misalnya, para pemimpin mendorong budaya saling membantu, di mana karyawan tidak hanya dinilai berdasarkan performa individu. Tetapi, juga kontribusi mereka terhadap rekan kerja.

Apa yang Harus Anda Lakukan?

Jangan takut untuk menjadi yang pertama mempercayai orang lain. Menurut lansiran dari Harvard Business Review, ketika pemimpin memperlihatkan kepercayaan dan optimisme, ini tidak hanya meningkatkan moral tim tetapi juga membuka jalan bagi kesuksesan yang lebih besar.

Anda akan mendapati bahwa membangun jaringan kolaborasi yang kuat jauh lebih efektif daripada berusaha memenangkan setiap pertempuran secara individual. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *