
SAAT ini, di mana kesadaran lingkungan semakin mendalam, banyak generasi muda, khususnya Gen Z, beralih ke gaya hidup minimalis dan berkelanjutan. Tren ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam cara berpikir tetapi juga menunjukkan komitmen untuk mengurangi dampak negatif terhadap planet kita.
Mari kita telusuri bagaimana minimalisme dan keberlanjutan telah menjadi bagian dari gaya hidup Gen Z dan bagaimana mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Apa Itu Minimalisme dan Keberlanjutan?
Minimalisme adalah filosofi hidup yang menekankan pada pengurangan barang dan kegiatan yang tidak penting untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar berharga.
Sedangkan keberlanjutan mengacu pada praktik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka, dengan fokus pada pelestarian sumber daya dan pengurangan limbah.
Menurut Marie Kondo, penulis buku “The Life-Changing Magic of Tidying Up,” minimalisme tidak hanya tentang mengurangi jumlah barang. Tetapi, juga tentang menciptakan ruang yang mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan.
Sementara itu, UN Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa penerapan prinsip keberlanjutan dapat mengurangi emisi karbon global hingga 70% pada tahun 2050 (sumber: UNEP, “Emissions Gap Report 2020”).
2. Mengapa Gen Z Memilih Gaya Hidup Ini?
Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sangat peka terhadap isu-isu lingkungan. Menurut Deloitte, 77% Gen Z percaya bahwa keberlanjutan adalah salah satu faktor penting dalam keputusan pembelian mereka (sumber: Deloitte, “Global Millennial Survey 2020”).
Mereka lebih memilih brand yang transparan mengenai praktik keberlanjutannya dan yang berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial.
3. Bagaimana Gen Z Menerapkan Minimalisme dan Keberlanjutan?
Pilihan Belanja yang Bijak
Gen Z cenderung memilih barang yang lebih tahan lama dan berkualitas, daripada barang-barang murah yang cepat rusak. ThredUp, platform penjualan pakaian bekas, melaporkan bahwa penjualan pakaian bekas tumbuh sebesar 21% pada tahun 2021. Menunjukkan peningkatan minat terhadap fashion berkelanjutan (sumber: ThredUp, “2021 Resale Report”).
Mengurangi Sampah dan Memilih Produk Ramah Lingkungan
Banyak Gen Z yang beralih ke produk ramah lingkungan seperti kantong belanja reusable, botol air stainless steel, dan kosmetik tanpa kemasan.
Zero Waste Home, sebuah inisiatif yang dipelopori oleh Bea Johnson, menginspirasi banyak orang untuk mengadopsi gaya hidup tanpa sampah. Menurut Environmental Protection Agency (EPA), mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dapat mengurangi sampah plastik global hingga 10 juta ton per tahun (sumber: EPA, “Reducing Plastic Waste”).
Mengikuti Tren Minimalisme Digital
Selain berfokus pada barang fisik, Gen Z juga menerapkan minimalisme dalam kehidupan digital mereka. Ini termasuk mengurangi jumlah aplikasi yang diinstal, membersihkan inbox email, dan menghindari pemborosan waktu di media sosial.
Journal of Business Research mencatat bahwa konsumsi media digital yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Sehingga banyak Gen Z mencari cara untuk mengurangi keterpaparan mereka terhadap media digital yang berlebihan (sumber: Journal of Business Research, “Digital Detox and Mental Wellbeing”).
Baca juga: Mengadopsi Gaya Hidup Minimalis: Manfaat dan Cara Memulainya
4. Tantangan dalam Menerapkan Gaya Hidup Ini
Meskipun banyak keuntungan, mengadopsi gaya hidup minimalis dan berkelanjutan tidak selalu mudah. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan produk ramah lingkungan yang masih terbatas dan seringkali lebih mahal dibandingkan alternatif konvensional.
Selain itu, mengubah kebiasaan dan pola pikir yang sudah terbentuk juga memerlukan usaha yang konsisten.
5. Gaya Hidup Ramah Lingkungan adalah Kebutuhan
Minimalisme dan keberlanjutan adalah tren yang semakin kuat di kalangan Gen Z, mencerminkan kesadaran dan tanggung jawab mereka terhadap planet ini. Dengan memilih barang yang berkualitas, mengurangi sampah, dan memprioritaskan keberlanjutan, Gen Z tidak hanya menciptakan dampak positif dalam kehidupan mereka sendiri tetapi juga mendorong perubahan yang lebih besar dalam masyarakat.
Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, mereka menunjukkan bahwa gaya hidup yang lebih sederhana dan ramah lingkungan bukan hanya pilihan tetapi juga suatu kebutuhan untuk masa depan yang lebih baik.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.