Recall Airbus A320 Kacaukan Jadwal Terbang, 38 Pesawat RI Terdampak

Pesawat Airbus A320 saat mengudara. Model ini menjadi jenis yang paling banyak dioperasikan dunia dan kini terdampak recall global terkait pembaruan perangkat lunak ELAC. Foto: Ralf Roletschek/ Wikipedia.

JAKARTA, mulamula.idAirbus menarik kembali 6.000 pesawat A320 dari seluruh dunia untuk perbaikan perangkat lunak. Efeknya langsung terasa. Di Indonesia, 38 pesawat dari enam maskapai besar terdampak dan berpotensi mengacaukan jadwal penerbangan jelang akhir tahun, periode yang selalu jadi puncak mobilitas publik.

Langkah recall ini diumumkan setelah insiden hilangnya ketinggian pada penerbangan JetBlue dari Cancun ke Newark pada 30 Oktober. Sepuluh penumpang terluka. Otoritas kecelakaan udara Prancis (BEA) masih menyelidiki penyebabnya.

Ancaman Delay Menjelang Musim Liburan

Akhir November sampai awal Desember selalu padat. Thanksgiving, Natal, dan libur akhir tahun membuat bandara di banyak negara penuh. Karena itu, penarikan massal Airbus langsung memicu kekhawatiran global.

Airbus memastikan pesawat bisa kembali terbang setelah update perangkat lunak selesai. Tetapi proses perbaikan membutuhkan waktu 3–5 hari, dan itu cukup untuk memicu gelombang delay dan cancel.

CEO Airbus, Guillaume Faury, bahkan meminta maaf secara terbuka kepada semua maskapai dan penumpang. “Saya ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan dan penumpang kami yang terdampak,” tulisnya di LinkedIn.

Instruksi Darurat dari Pemerintah Indonesia

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara langsung mengeluarkan instruksi. Semua pesawat A320 yang beroperasi harus memiliki komputer Aileron Elevator Computer (ELAC) yang layak sebelum terbang lagi.

Enam maskapai terdampak, masing-masing Batik Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Indonesia AirAsia, Pelita Air, dan Transnusa.

Total armada A320 di Indonesia: 207 pesawat
Yang aktif beroperasi: 143 pesawat
Yang harus diperbaiki: 38 pesawat (±26%)

Maskapai kini berpacu melakukan pembaruan perangkat dan menyiapkan mitigasi jika delay atau pembatalan tak terhindarkan.

Penumpang Diminta Cek Jadwal

Pemerintah meminta seluruh penumpang yang terbang 30 November–4 Desember 2025 untuk segera mengonfirmasi ulang jadwal mereka ke masing-masing maskapai.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan operator bandara wajib melakukan penyesuaian operasional dengan tetap menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.

“Penundaan dan pembatalan mungkin terjadi. Pastikan mitigasi risiko dijalankan konsisten,” harapnya. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *