Selamatkan Gajah Sumatra, Aceh Jadi Fokus Konservasi

Koridor gajah di Aceh seluas 20.000 hektare harapannya menjadi solusi untuk mengurangi konflik manusia dan satwa liar, termasuk gajah Sumatra. Foto: Ilustrasi/ Twilight Kenya/ Pexels.

ACEH kembali menjadi sorotan dalam upaya konservasi nasional. Provinsi yang kaya akan keanekaragaman hayati ini menjadi prioritas utama dalam kerja sama baru antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.

Setelah lima tahun terhenti, kedua pihak resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu, 5 Februari 2025. Fokus utama: membangun koridor gajah seluas 20.000 hektare di Aceh, kawasan krusial bagi kelangsungan hidup gajah Sumatra yang semakin terancam.

Koridor Gajah, Harapan Baru untuk Satwa Ikonik Aceh

Habitat gajah Sumatra semakin menyempit akibat alih fungsi lahan dan konflik dengan manusia. Presiden Prabowo telah menginstruksikan alokasi lahan seluas 20.000 hektare di Aceh sebagai sanctuary bagi spesies ini. MoU antara Kemenhut dan WWF Indonesia menjadi langkah strategis untuk mewujudkan proyek konservasi tersebut.

Menteri Kehutanan Raja Antoni menegaskan bahwa Aceh menjadi prioritas dalam implementasi kerja sama ini.

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi produktif. Koridor gajah di Aceh adalah salah satu program utama yang akan kami jalankan bersama WWF Indonesia,” ujar Raja Antoni.

Baca juga: Menukar Utang dengan Pelestarian Terumbu Karang

Langkah ini harapannya dapat mengurangi konflik antara manusia dan gajah, sekaligus menjaga ekosistem hutan Aceh yang menjadi rumah bagi berbagai spesies langka lainnya seperti harimau Sumatra dan badak Sumatra.

WWF Indonesia Siap Mendukung

CEO Yayasan WWF Indonesia, Aditya Bayunanda, menegaskan komitmen pihaknya dalam membantu pemerintah menjaga konservasi satwa liar. “Kami ingin memastikan pengelolaan konservasi satwa langka berjalan dengan prinsip yang saling menghormati dan komunikasi yang baik. Ini adalah kepercayaan besar bagi kami,” ujar Aditya.

Aceh menjadi prioritas dalam kerja sama Kemenhut dan WWF, dengan fokus pada perlindungan gajah Sumatra dan ekosistemnya. Foto: Ilustrasi/ Russell Towers/ Pexels.

Selain koridor gajah, WWF Indonesia juga akan bekerja sama dengan 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen KSDAE seluruh Indonesia untuk menyusun rencana aksi selama 24 bulan ke depan. Namun, Aceh tetap menjadi prioritas utama dalam tahap awal implementasi MoU ini.

Aceh dan Tantangan Konservasi

Aceh memiliki peran sentral dalam upaya konservasi Indonesia. Wilayah ini masih memiliki hutan hujan tropis yang luas, termasuk Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), salah satu ekosistem paling penting di dunia. Namun, tantangan konservasi di Aceh tidaklah ringan.

Baca juga: Gambut dan Mangrove, Penjaga Karbon yang Terlupakan

Konflik satwa liar dengan manusia terus meningkat seiring dengan pembukaan lahan baru untuk perkebunan dan permukiman. Data dari berbagai organisasi lingkungan menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak gajah Sumatra yang mati akibat perburuan dan konflik dengan manusia.

Proyek koridor gajah yang jadi inisiasi dalam kerja sama ini harapannya dapat menjadi solusi jangka panjang. Dengan terbentuknya jalur pergerakan yang aman bagi gajah, risiko konflik bisa diminimalkan.

Masa Depan Konservasi di Aceh

Keberhasilan program ini akan bergantung pada sinergi antara pemerintah, WWF Indonesia, masyarakat lokal, serta pelaku industri yang beroperasi di Aceh.

Baca juga: Ekowisata Indonesia, Liburan Seru Tanpa Merusak Alam

Edukasi masyarakat mengenai pentingnya konservasi akan menjadi salah satu strategi utama. Selain itu, pendekatan berbasis komunitas juga akan diterapkan agar masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat langsung dari upaya perlindungan lingkungan.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Aceh dapat menjadi contoh keberhasilan dalam konservasi berbasis kolaborasi. Jika koridor gajah ini sukses, bukan tidak mungkin model serupa akan diterapkan di daerah lain untuk melindungi satwa langka lainnya. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *