
JAKARTA, mulamula.id – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025. Tapi di tengah refleksi itu, ada satu catatan yang menonjol dari hasil survei lembaga riset Indostrategi, penciptaan lapangan kerja masih jadi pekerjaan rumah besar.
Survei Indostrategi mencatat skor 2,65 untuk aspek penciptaan lapangan kerja, yang artinya masih berada di level sedang ke bawah. Secara keseluruhan, kinerja nasional berada di skor 3,07, tergolong “sedang”.
“Masih banyak hambatan struktural dan eksternal yang mempengaruhi sektor ketenagakerjaan,” ungkap Managing Director Indostrategi, Visna Vulovik.
Dampak Eksternal dan Domestik
Indostrategi menilai hambatan utama datang dari dua arah, global dan domestik. Di luar negeri, performa ekspor-impor tertekan tarif tinggi dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump, serta efek Perang Rusia–Ukraina dan ekonomi dunia yang masih lemah (di bawah 3%).
Baca juga: Prabowo Ubah Aturan, Ekspatriat Kini Bisa Pimpin BUMN
Dari dalam negeri, PHK di sejumlah sentra industri ikut memperburuk situasi ketenagakerjaan. Industri padat karya masih kesulitan beradaptasi dengan disrupsi ekonomi dan teknologi pascapandemi.

Kinerja Lain, Stabil tapi Belum Gemilang
Meski begitu, tidak semua sektor mendapat nilai rendah. Pemberantasan korupsi mendapat skor 3,50, mendekati kategori baik. Stabilitas politik (3,16), demokrasi dan kebebasan (3,14), serta transparansi dan akuntabilitas pemerintahan (3,12) juga dinilai stabil.
Baca juga: Adik Ungkap Presiden Prabowo Pernah Ditawari Suap Rp16,5 Triliun
Visna menegaskan pentingnya memperkuat akuntabilitas dan transparansi publik. “Dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, publik bisa ikut berpartisipasi dan memberikan masukan aktif,” ujarnya.
Masih Masa Konsolidasi
Menurut Direktur Riset Indostrategi, Ali Noer Zaman, pemerintahan Prabowo–Gibran masih dalam fase konsolidasi. Jumlah kabinet yang besar membuat koordinasi, pembagian tugas, dan sinkronisasi anggaran perlu waktu.
Baca juga: Prabowo Ingatkan Menteri Jangan Main Proyek
“Publik perlu memberi kesempatan pada pemerintahan untuk berkoordinasi, tapi juga wajib melakukan pengawasan terus-menerus,” kata Ali. Ia berharap tahun kedua akan jadi momentum pembuktian terhadap janji-janji kampanye, termasuk target pertumbuhan ekonomi 8%.
Metodologi Survei
Survei dilakukan secara kualitatif terhadap 424 narasumber di 34 provinsi, dengan responden berpendidikan minimal S1 dan memiliki pekerjaan tetap. Hasil ini juga diperkuat dengan pandangan 10 ahli lintas bidang dalam diskusi kelompok terpumpun. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.