
Austria dikenal dengan warisan budaya dan kulinernya yang kaya. Salah satu yang paling terkenal adalah Tafelspitz, sebuah hidangan yang menggambarkan kemewahan sederhana, elegan, dan penuh sejarah. Hidangan ini bukan sekadar makanan biasa; di balik rasa gurihnya yang mendalam, daging sapi rebus tradisional ini mengandung kisah panjang yang melekat dengan identitas Austria, khususnya Wina, ibu kota negara ini.
Sejarah dan Warisan Kaisar
Tafelspitz tidak hanya populer di kalangan masyarakat biasa, tetapi juga memiliki hubungan khusus dengan salah satu tokoh paling penting dalam sejarah Austria—Kaisar Franz Joseph I. Dikatakan bahwa Tafelspitz adalah hidangan favorit Kaisar Franz Joseph, yang gemar menikmatinya secara rutin.
Di istana, Tafelspitz sering disajikan sebagai hidangan utama, mengukuhkan statusnya sebagai simbol kuliner bangsawan di Austria.
Pengaruh Kaisar inilah yang membuat Tafelspitz terus dikenal dan diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan setelah jatuhnya monarki Austro-Hungaria, Tafelspitz tetap menjadi kebanggaan kuliner negara tersebut.
Baca juga: Rendang, Warisan Kuliner Indonesia yang Mendunia
Di banyak restoran tradisional Austria, hidangan ini disajikan dengan kebanggaan, mewakili kelezatan yang tak lekang oleh waktu.
Teknik Memasak yang Mencerminkan Keseimbangan
Tafelspitz adalah contoh sempurna dari seni memasak yang mengutamakan teknik, kesabaran, dan rasa. Hidangan ini menggunakan potongan daging sapi terbaik, umumnya dari bagian punggung atau ekor, yang direbus perlahan dalam kaldu sayuran hingga daging menjadi empuk sempurna.
Tidak ada bumbu yang berlebihan dalam proses ini, karena esensi dari Tafelspitz terletak pada kualitas daging dan teknik perebusan yang lambat dan hati-hati.
Baca juga: Omakase, Menyantap Kelezatan Jepang dengan Sentuhan Pribadi
Kaldu yang digunakan untuk merebus daging biasanya terbuat dari kombinasi sayuran seperti wortel, bawang, daun bawang, dan rempah-rempah minimalis seperti lada hitam. Inilah yang menciptakan rasa kaldu yang kaya dan gurih, meresap sempurna ke dalam daging.
Proses memasak yang lambat memberikan kelembutan luar biasa pada daging, sementara kaldu yang dihasilkan pun tidak kalah lezat dan disajikan sebagai pendamping.
Pendamping Sederhana, Rasa Luar Biasa
Meskipun tampaknya sederhana, sajian pendamping Tafelspitz sangat memperkaya pengalaman makan. Hidangan ini biasanya disajikan bersama kentang rebus atau panggang, serta dua saus utama yang sangat khas: Apfelkren.
Apfelkren merupakan saus apel dengan lobak, dan Schnittlauchsauce, saus dari daun bawang yang segar dan ringan. Kombinasi rasa manis dari apel, pedas segar dari lobak, serta tekstur lembut daging menciptakan harmoni rasa yang tidak mudah dilupakan.
Baca juga: Semur, Warisan Kuliner Nusantara yang Eksis dari Masa ke Masa
Tak hanya itu, beberapa restoran juga menambahkan bayam atau roti panggang untuk memberikan variasi tekstur dan rasa pada hidangan.
Dalam variasi lain, beberapa orang menyajikan Tafelspitz dengan salad lobak atau sayuran panggang. Pendekatan sederhana ini tetap menonjolkan kelezatan alami dari daging dan saus pendampingnya.
Perspektif Modern: Tafelspitz di Era Kontemporer
Seiring waktu, Tafelspitz tetap relevan meskipun dunia kuliner terus berkembang. Banyak restoran di Wina dan di seluruh Austria yang menyajikan hidangan ini dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan esensinya.
Misalnya, beberapa chef menambahkan bahan-bahan organik atau lokal untuk menambah dimensi baru pada cita rasa klasik ini.
Baca juga: Rahasia Bintang Michelin, Rebutan Para Chef Dunia
Selain itu, kuliner daging khas ini juga menjadi bagian dari tren slow food, di mana proses memasak yang lambat dan penuh kesabaran sesuai dengan prinsip menjaga kualitas dan rasa alami bahan makanan. Ini sejalan dengan tren kuliner global yang semakin menghargai tradisi dan teknik memasak yang berfokus pada kualitas dan pengalaman makan yang mendalam.
Tafelspitz di Mata Wisatawan
Sebagai salah satu hidangan nasional Austria, Tafelspitz juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Banyak turis yang datang ke Wina atau kota-kota lain di Austria merasa wajib mencicipi hidangan ini. Restoran-restoran klasik seperti Plachutta di Wina menjadi destinasi kuliner populer. Terutama, bagi mereka yang ingin merasakan otentisitas Tafelspitz, disajikan dengan cara yang telah dipertahankan selama berabad-abad.
Baca juga: Menyelami Kelezatan Konro, Hidangan Khas Makassar yang Memikat
Bagi wisatawan, Tafelspitz tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga jendela untuk memahami budaya Austria yang mengutamakan keseimbangan antara tradisi, kualitas, dan rasa. Banyak yang menganggap mencicipi Tafelspitz sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman mereka saat berkunjung ke Austria.
Warisan yang Terjaga
Tafelspitz bukan hanya hidangan daging sapi rebus biasa, tetapi lambang dari sejarah, tradisi kuliner, dan warisan budaya Austria. Dengan resep yang diwariskan selama ratusan tahun dan teknik memasak yang berfokus pada kesederhanaan serta kualitas bahan, Tafelspitz tetap menjadi salah satu hidangan yang paling dihormati di Austria.
Baca juga: Rawon, Kelezatan Indonesia yang Memikat Selera Dunia
Di tengah kemajuan kuliner modern, daging sapirebus tradisional ini membuktikan bahwa kesederhanaan, bila dilakukan dengan penuh perhatian, dapat menghasilkan rasa yang tak tertandingi.
Bagi siapa saja yang ingin memahami jiwa Austria, menikmati sepiring Tafelspitz di Wina atau di rumah makan tradisional Austria adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.