THR Cair, Kantong Tiris? Mengintip Tren Konsumsi Lebaran 2025

THR cair, tapi jangan sampai kantong tiris! Simak tren konsumsi Lebaran 2025 dan kelola pengeluaran dengan bijak. Foto: Ahsanjaya/ Pexels.

MENJELANG Lebaran, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi angin segar bagi para pekerja di Indonesia. Namun, di balik euforia tersebut, muncul pertanyaan klasik: apakah THR benar-benar digunakan dengan bijak, atau justru menguap begitu saja akibat konsumsi impulsif?

Pola Konsumsi yang Berubah

Tren belanja masyarakat setiap tahun selalu mengalami perubahan, terutama dengan semakin meningkatnya kesadaran finansial di kalangan generasi muda. Berdasarkan survei YouGov Indonesia, tahun ini Gen Z lebih memilih menabung (64%) dan berinvestasi (31%) dibandingkan menghabiskan seluruh THR mereka untuk berbelanja.

Baca juga: Tradisi Mudik, Mengapa Selalu Dinantikan?

Sebaliknya, generasi X dan Baby Boomers masih dominan menggunakan THR untuk konsumsi, seperti belanja kebutuhan Lebaran (59%) dan berbagi dengan keluarga (47%).

Fenomena ini mencerminkan pergeseran mindset keuangan di masyarakat. Jika dulu THR identik dengan belanja besar-besaran, kini sebagian kelompok justru mulai berpikir lebih strategis dalam mengalokasikan dana tersebut.

Belanja, Tabungan, atau Investasi?

Meskipun kesadaran finansial meningkat, pola konsumsi masyarakat tetap dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan tahunan. Diskon besar-besaran, promosi e-commerce, serta tren fesyen Lebaran masih menjadi magnet utama yang sulit dihindari. Survei menunjukkan bahwa 55% responden tetap akan menggunakan THR mereka untuk berbelanja kebutuhan Lebaran, seperti baju baru, hampers, hingga gadget.

Baca juga: Ekonomi Berdenyut saat Mudik, Siapa Paling Untung?

Namun, di sisi lain, ada pergeseran signifikan ke arah investasi dan tabungan. Tahun ini, jumlah Gen Z yang mengalokasikan THR untuk investasi meningkat menjadi 31%, sementara generasi milenial lebih proporsional dalam membagi THR mereka antara tabungan (58%), belanja (56%), dan donasi (56%).

Jangan Sampai THR Hanya Sekadar Lewat

Kendati ada pergeseran tren, banyak orang masih terjebak dalam kebiasaan konsumtif yang membuat THR lenyap dalam hitungan hari. Godaan diskon, euforia belanja, serta dorongan sosial untuk tampil maksimal saat Lebaran sering kali membuat orang mengabaikan perencanaan keuangan.

Baca juga: Mudik Era Dulu vs Sekarang, dari Kapal Laut hingga Tiket Online

Agar THR tidak sekadar datang dan pergi, penting untuk menerapkan strategi pengelolaan yang lebih cerdas. Membagi alokasi dana ke dalam kebutuhan utama, tabungan, investasi, dan hiburan dapat membantu menghindari kebiasaan boros. Selain itu, memanfaatkan THR untuk tujuan jangka panjang, seperti dana darurat atau modal usaha kecil, juga bisa menjadi opsi yang lebih bijak.

Lebaran selalu identik dengan kebahagiaan, namun jangan sampai kebahagiaan sesaat berujung pada kesulitan finansial setelahnya. Bijaklah dalam mengelola THR agar manfaatnya tidak hanya terasa saat Lebaran, tetapi juga dalam jangka panjang. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *