TikTok di Ambang Larangan di AS, Apa Penyebabnya?

Ancaman larangan TikTok di AS semakin nyata, apakah masa depannya di ujung tanduk? Foto: Cottonbro/ Pexels.

TIKTOK kembali menghadapi ancaman larangan di Amerika Serikat (AS). Pada 11 Januari 2025, Mahkamah Agung AS mendengarkan argumen dari pemerintah mengenai potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi asal Tiongkok ini. TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance, dianggap dapat membahayakan keamanan nasional AS, khususnya terkait dengan akses data pengguna oleh pemerintah Tiongkok.

Pemerintah AS mengkhawatirkan bahwa data pribadi penggunanya dapat jatuh ke tangan Tiongkok melalui undang-undang keamanan siber di negara tersebut. Jika ancaman ini terbukti serius, TikTok berisiko dilarang pada 19 Januari mendatang melalui undang-undang Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act.

Baca juga: TikTok Lebih dari Sekadar Hiburan, Platform untuk Peluang Karier

Undang-undang ini memungkinkan TikTok untuk diblokir dari platform distribusi seperti Google Play Store dan Apple App Store, kecuali ByteDance memisahkan diri dari aplikasi tersebut.

Meskipun beredar spekulasi mengenai rencana Elon Musk untuk membeli operasi TikTok di AS, perusahaan tersebut menanggapi dengan menolak memberikan komentar mengenai kabar tersebut.

Pelarangan TikTok, Menyusul Jejak Negara Lain

Sejumlah negara sebelumnya telah mengambil langkah tegas untuk melarang TikTok, dengan alasan serupa, mulai dari keamanan data hingga ketegangan geopolitik. India, pada 2020, menjadi negara besar pertama yang melarang aplikasi ini, dengan alasan risiko privasi dan konflik dengan Tiongkok.

Foto: Ilustrasi/ Fauxels/ Pexels.

Baca juga: Makanan Viral di TikTok: Apakah Rasanya Sebagus Kelihatannya?

Selain itu, Pakistan juga melarang TikTok pada 2020 karena konten yang dianggap tidak bermoral. Afghanistan, di bawah pemerintahan Taliban, mengikutinya pada 2022, dengan alasan untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif.

Baca juga: Zhang Yiming, Pendiri TikTok, Geser Tahta Orang Terkaya di China

Negara-negara lain seperti Nepal, Uzbekistan, Iran, dan Kyrgyzstan turut memblokir TikTok, masing-masing dengan alasan yang bervariasi.

Di Afrika, Somalia menjadi satu-satunya negara yang mengambil langkah serupa, dengan alasan khawatir aplikasi ini digunakan untuk menyebarkan propaganda yang merusak budaya dan agama lokal.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Tantangan besar bagi TikTok di AS terus berkembang. Pembicaraan mengenai larangan ini mencerminkan kekhawatiran besar terhadap peran aplikasi dalam geopolitik dan privasi data. Meskipun TikTok telah berusaha untuk mengatasi masalah ini, larangan yang diterapkan oleh negara-negara lain mungkin akan terus mempengaruhi masa depan aplikasi ini. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *