
Laporan APJII 2025 mengungkap pergeseran besar dalam kebiasaan digital orang Indonesia. TikTok meroket, Facebook dan YouTube mulai kehilangan panggung.
TIKTOK resmi mengambil alih takhta sebagai aplikasi media sosial paling populer di Indonesia. Berdasarkan laporan terbaru Profil Internet Indonesia 2025 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 35,17% pengguna internet di Tanah Air kini aktif mengakses TikTok. Angka ini melonjak drastis dari 18,61% pada tahun sebelumnya.
Dominasi TikTok menggeser dua raksasa lama, YouTube dan Facebook. YouTube yang sebelumnya menempati posisi kedua, turun ke angka 23,76%. Sementara Facebook, yang sempat berjaya di puncak dengan 34,85% pengguna pada 2024, kini terlempar ke urutan ketiga dengan hanya 21,58%.
Instagram dan X (sebelumnya Twitter) menyusul di posisi keempat dan kelima, masing-masing dengan 15,94% dan 0,56%. Kecuali TikTok, seluruh platform mengalami penurunan pengguna.
Mengapa TikTok Melejit?
Tren konsumsi konten berubah cepat. Pengguna internet semakin menyukai konten video pendek yang padat, cepat, dan menghibur. Format inilah yang menjadi kekuatan utama TikTok. Algoritma yang agresif, fitur kreatif yang terus diperbarui, serta peran influencer dan komunitas digital turut memperkuat daya tarik platform ini.
Baca juga: 160 Juta Pengguna, Indonesia Jadi Raja TikTok di Asia Tenggara
Sementara itu, platform lama tampaknya belum cukup adaptif menjawab perubahan perilaku digital, terutama di kalangan generasi muda dan pengguna di daerah.

Durasi dan Preferensi Konsumsi
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengakses media sosial selama 1–2 jam per hari (34,17%). Namun tak sedikit yang menghabiskan lebih dari 4 jam di dunia maya (14,99%). Ini menunjukkan keterikatan yang makin tinggi pada dunia digital.
Baca juga: DPR Usulkan Aturan Baru Medsos, Satu Pengguna Satu Akun
Dari sisi konten, minat terbanyak ada pada topik olahraga (15,62%), diikuti isu politik, sosial, hukum, dan HAM (14,90%). Gosip hiburan masih kuat dengan 13,64%, disusul berita kriminal dan peristiwa terkini (12,74%), serta ekonomi dan bisnis (12,20%).
Internet Kian Merata
Laporan APJII juga menunjukkan bahwa 80,68% penduduk Indonesia telah terkoneksi dengan internet, setara dengan 229,4 juta jiwa dari total populasi 284,4 juta. Penetrasi ini naik 2% dibanding tahun lalu, menandakan bahwa akses digital makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Media Sosial Sudah Tamat- tapi Kita Masih Ada
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 8.700 responden yang tersebar merata di 38 provinsi, dalam periode 10 April hingga 16 Juli 2025.
Lanskap media sosial Indonesia sedang mengalami transformasi besar. TikTok tak hanya memimpin statistik, tapi juga menunjukkan arah baru perilaku digital masyarakat. Tantangan kini ada pada platform lain untuk berinovasi dan menyesuaikan diri. Sementara itu, regulator dan masyarakat sipil perlu mencermati dampak lebih luas dari dominasi satu platform, termasuk pada informasi, budaya, hingga demokrasi. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.