TikTok Kembali Dibuka di AS, Kejutan Jelang Pelantikan Trump

TikTok “Welcome Back”. Begitu pesan sambutan yang muncul setelah aplikasi ini kembali dibuka di Amerika Serikat, hanya sehari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden. Foto: X/ @BenjaminOnIP.

TIKTOK, aplikasi berbagi video pendek yang digemari banyak pengguna, sempat mengalami pemblokiran di Amerika Serikat pada Sabtu (18/1) malam. Pengguna di seluruh negeri melaporkan bahwa aplikasi tersebut tidak dapat diakses, dengan munculnya pemberitahuan bahwa TikTok sedang offline dan meminta pengguna untuk menunggu. Pemblokiran ini juga berlaku untuk aplikasi lain milik ByteDance, seperti Lemon8 dan CapCut.

Namun, hanya dalam waktu 12 jam, TikTok kembali dapat diakses pada Minggu (19/1), menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden terpilih pada Senin (20/1). Aplikasi ini juga kembali tersedia di toko aplikasi Apple dan Google Play. Pemulihan akses TikTok disambut antusias oleh pengguna, yang jumlahnya mencapai sekitar 170 juta orang di Amerika Serikat.

Baca juga: TikTok Diblokir di AS, Ancaman Keamanan atau Ketegangan Geopolitik?

“Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda. Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian isi notifikasi yang muncul di aplikasi TikTok setelah akses dipulihkan.

Kontroversi Pemblokiran dan Politik Trump

Pemblokiran TikTok ini didasarkan pada undang-undang yang melarang aplikasi-aplikasi milik ByteDance, dengan alasan kekhawatiran terhadap privasi data dan potensi ancaman terhadap keamanan nasional. Namun, keputusan tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, yang melihat langkah ini sebagai bagian dari strategi politik Trump menjelang pelantikannya.

Baca juga: TikTok di Ambang Larangan di AS, Apa Penyebabnya?

Trump sendiri mengumumkan pada Minggu malam (19/1) bahwa ia akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk menunda penerapan undang-undang divestasi atau larangan aplikasi milik ByteDance. Langkah ini diambil setelah diskusi intensif antara pihak TikTok dan pemerintah AS, yang akhirnya menghasilkan kesepakatan sementara.

Pernyataan yang muncul di aplikasi TikTok setelah akses dipulihkan. Foto: X/ @AFkokoGems.

CEO TikTok, Shou Chew, bahkan menghadiri acara Make America Great Again Victory Rally Trump di Washington, DC pada Minggu malam. Ia juga dikabarkan akan hadir dalam pelantikan presiden tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama yang terjadi.

TikTok, Antara Hiburan dan Sumber Pendapatan

Bagi banyak pengguna di AS, TikTok tidak hanya sekadar platform hiburan. Aplikasi ini menjadi sumber berita, komunitas, dan bahkan mata pencaharian bagi sebagian orang. Pemblokiran sementara ini sempat menimbulkan keresahan, terutama bagi para kreator konten yang menggantungkan pendapatan mereka dari aplikasi tersebut.

Baca juga: TikTok Lebih dari Sekadar Hiburan, Platform untuk Peluang Karier

Dengan kembalinya TikTok, para pengguna dan kreator konten dapat bernapas lega, meskipun isu keamanan data dan tekanan terhadap ByteDance kemungkinan masih akan menjadi topik panas di masa mendatang. Langkah pemerintah AS ini juga membuka diskusi lebih luas mengenai hubungan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, khususnya dalam hal teknologi.

TikTok kembali beroperasi, tetapi apakah ini menjadi tanda akhir dari kontroversi? Atau justru menjadi awal dari babak baru persaingan politik dan teknologi global? ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *