
SETELAH Indomie sukses menjadi ikon makanan instan yang mendunia, Tolak Angin hadir sebagai bukti lain dari keunggulan produk Indonesia di pasar global. Produk herbal ini telah menembus pasar internasional, menjangkau berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Australia, dan Malaysia.
Tolak Angin, yang pertama kali diracik pada tahun 1930 oleh pendiri PT Sido Muncul, Rahmat Sulistyo, awalnya merupakan jamu tradisional. Dengan inovasi dalam bentuk kemasan sachet pada 1992, produk ini menjadi lebih praktis dan menarik bagi konsumen modern.
Kandungan alami seperti jahe, adas, madu, dan daun mint menjadikannya pilihan utama untuk mengatasi gejala masuk angin dan menjaga daya tahan tubuh.
Strategi Pemasaran Cerdas
Kesuksesan Tolak Angin di kancah global didukung oleh strategi pemasaran yang cerdas. Slogan “Orang Pintar Minum Tolak Angin” berhasil membangun kepercayaan masyarakat. Sementara promosi di luar negeri berfokus pada manfaat kesehatan yang telah teruji secara ilmiah.

Seperti halnya Indomie, Tolak Angin juga membuktikan bahwa dengan inovasi dan adaptasi, produk lokal dapat diterima oleh berbagai kalangan di dunia.
Kisah Tolak Angin menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu bersaing dalam industri makanan instan seperti Indomie, tetapi juga dalam produk kesehatan herbal yang mendunia. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.