
JAKARTA, mulamula.id – Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat memasuki fase paling kritis. Hingga Jumat (28/11/2025), BNPB mencatat 72 korban meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih hilang. Data ini terus bergerak karena tim penyelamat masih menyisir wilayah yang aksesnya terputus.
Korban Jiwa Menyebar di Tiga Provinsi
BNPB merinci Aceh kehilangan enam warga, sebagian besar dari Kabupaten Merah Meriah dan satu dari Gayo Lues. Sembilan lainnya masih dicari.
Di Sumatera Utara, situasinya jauh lebih berat. 57 korban meninggal dan 33 orang masih hilang. Wilayah terparah:
- Tapanuli Tengah: 34 korban
- Tapanuli Selatan: 13 korban
- Tapanuli Utara: 5 korban
- Humbang Hasundutan: 4 korban
- Pakpak Bharat: 1 korban
Sumatera Barat mencatat sembilan korban jiwa, masing-masing dari Kota Padang (4 orang) dan Padang Pariaman (5 orang).
Baca juga: TNI Kerahkan Armada Besar, Kirim Bantuan Darurat ke Aceh–Sumut–Sumbar
BNPB menegaskan angka ini masih dinamis, mengingat beberapa lokasi belum dapat diakses karena jembatan dan jalan tertutup material longsor.
Ribuan Keluarga Terdampak, Puluhan Kecamatan Terisolasi
Data sementara menunjukkan dampak yang sangat luas di tiga provinsi.
Aceh
- Aceh Utara: 2.688 KK terdampak
- Aceh Timur: 7.972 KK
- Aceh Singkil: 6.579 KK
- Bireuen: 956 KK
- Aceh Barat: 183 KK
- Gayo Lues: 10 kecamatan terdampak
- Sabang: 2 kecamatan
- Subulussalam: 4 kecamatan
- Lhokseumawe: 100 KK mengungsi
Baca juga: Banjir Meluas di Aceh: 16 Daerah Terendam, Ribuan Warga Mengungsi
Sumatera Utara
- Pakpak Barat: 6 kecamatan terdampak
- Langkat: 4 kecamatan
- Humbang Hasundutan: 7 kecamatan
- Tapanuli Utara: 7 kecamatan
- Tapanuli Tengah: 13 kecamatan
- Tapanuli Selatan: 11 kecamatan
- Mandailing Natal: 18 kecamatan
- Sibolga: 8 kecamatan
- Padang Sidempuan: 2 kecamatan
- Nias Selatan: 1 kecamatan
Sumatera Barat
- Padang Pariaman: 10 kecamatan, 10.545 warga terdampak, 2.698 mengungsi
- Kota Padang: 4 kecamatan, 150 jiwa terdampak
- Pesisir Selatan: 5 kecamatan, 6.365 warga terdampak, 1.273 rumah rusak
Baca juga: Sembilan Tower PLN Roboh, Listrik Aceh Terancam Lumpuh Total
BNPB menyebut beberapa wilayah masih terisolasi dan membutuhkan akses darurat, logistik, jaringan komunikasi, dan tim pencarian tambahan.
Situasi Masih Bergerak
Dengan cuaca ekstrem yang belum sepenuhnya reda, BNPB dan pemerintah daerah terus memutakhirkan data harian. “Kondisi sangat dinamis,” ujar Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari. Tim gabungan saat ini masih melakukan evakuasi, penelusuran korban hilang, dan validasi dampak. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.