Ubah Foto Jadi Ilustrasi Ala Ghibli, Fantasi Jepang di Ujung Jari

Ini dia ilustrasi bergaya Studio Ghibli yang menggambarkan newsroom mulamula.id—para redaktur sedang sibuk bekerja menyiapkan berbagai artikel dengan suasana hangat dan kreatif khas animasi Ghibli. Foto: ChatGPTGhibli.

BAYANGKAN wajahmu muncul dalam dunia seperti My Neighbor Totoro atau Spirited Away. Kini, itu bukan sekadar mimpi. ChatGPT baru saja meluncurkan fitur revolusioner: mengubah foto menjadi ilustrasi khas animasi Studio Ghibli.

Fitur ini bukan sekadar filter biasa. Dengan teknologi kecerdasan buatan yang terus berkembang, ChatGPT mampu menangkap ekspresi wajah, latar belakang, hingga emosi dalam foto, lalu menerjemahkannya dalam gaya visual Ghibli yang lembut, magis, dan penuh detail. Hasilnya? Sebuah karya seni digital personal yang terlihat seperti cuplikan film animasi Jepang.

Gaya Ghibli dan Daya Tariknya

Studio Ghibli dikenal dengan dunia fantasinya yang indah, warna-warna pastel, serta karakter-karakter yang imajinatif namun dekat dengan realitas emosional manusia. Tidak heran jika jutaan penggemar di seluruh dunia jatuh cinta pada gaya visual ini.

Baca juga: OpenAI Raih Pendanaan Raksasa, Siap Kuasai Era AI Superkomputasi

Dengan fitur baru ini, pengguna bisa “masuk” ke dunia Ghibli tanpa harus jadi animator. Cukup unggah foto, pilih gaya yang diinginkan, dan sistem akan menghasilkan ilustrasi personal dalam hitungan detik.

Teknologi di Baliknya

Fitur ini menggabungkan pemrosesan gambar, machine learning, dan gaya transfer visual (visual style transfer). Teknologi ini mempelajari ratusan ribu frame dari film Ghibli, lalu menerapkan estetika visualnya ke gambar baru.

Baca juga: Jejak Karbon ChatGPT Setara 260 Penerbangan Tiap Bulan

ChatGPT menggunakan model AI berbasis multimodal yang mampu memahami tidak hanya bentuk wajah, tapi juga nuansa dan komposisi. Ini memungkinkan hasil akhir yang terlihat alami, tidak kaku, dan artistik.

Bukan Sekadar Gaya, tapi Budaya

Menariknya, fitur ini juga membuka ruang diskusi baru soal budaya visual. Studio Ghibli bukan hanya estetika, tapi juga filosofi hidup: kedamaian, relasi manusia dengan alam, dan kekuatan imajinasi.

Melalui fitur ini, publik global bisa merasakan sentuhan budaya Jepang dalam bentuk personal. Bahkan, ada potensi untuk memperkenalkan lebih banyak nilai-nilai Ghibli kepada generasi muda yang tumbuh dengan media digital.

Potensi dan Etika

Tentu, fitur ini juga mengundang perdebatan. Apakah representasi budaya melalui AI bisa menjaga otentisitas? Bagaimana soal hak cipta gaya visual?

Baca juga: Era Disrupsi Balik, Apakah Startup Masih Bisa Bertahan?

Namun satu hal pasti: AI membuka cara baru dalam mengapresiasi seni dan budaya. Selama digunakan secara etis dan bertanggung jawab, teknologi ini bisa menjadi jembatan antarbangsa dan antargenerasi. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *