JAKARTA, Mulamula.id – Minggu (7/7) pagi, pemandangan yang jarang terlihat menghiasi langit Jakarta: Gunung Salak di Bogor, Jawa Barat, tampak jelas dari ibu kota. Terletak sekitar 99,6 kilometer dari Jakarta, Gunung Salak sering tersembunyi di balik kabut polusi yang menyelimuti kota metropolitan ini.
Ketika Gunung Salak terlihat dari Jakarta, warga biasanya menyadari bahwa kualitas udara sedang membaik. Gunung ini menjadi semacam indikator alami bahwa polusi udara di kota sedang berkurang.
Berdasarkan pantauan IQAir, indeks kualitas udara Jakarta hingga pukul 10:17 WIB berada di level “Sedang” dengan nilai 66 AQI US.
Konsentrasi polutan utama PM2.5 tercatat 17 mikrogram per meter kubik (µg/m³), jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata yang seringkali berada di atas 80 µg/m³. Tingkat ini masih 3,4 kali lipat dari panduan kualitas udara tahunan WHO, namun menunjukkan perbaikan signifikan.
Gunung Api di Ketinggian 2.210 Meter dari Permukaan Laut
Mengutip situs resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Salak merupakan gunung api stratovolcano tipe A dengan ketinggian sekitar 2.210 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung ini terletak di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Gunung ini dipantau secara rutin melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Salak di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Pengelolaan hutan Gunung Salak awalnya berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Namun, sejak 2003 menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Baca juga: Keajaiban Danau Vulkanik Indonesia: Wisata Impresif untuk Gen Z
Bagi yang ingin mengunjungi Gunung Salak dari Jakarta, perjalanan melalui Jalan Tol Jagorawi membutuhkan waktu sekitar 2 jam 29 menit dalam kondisi lalu lintas normal.
Penampakan Gunung Salak dari Jakarta tidak hanya menjadi pemandangan indah, tetapi juga memberikan harapan akan kualitas udara yang lebih baik di masa depan. ***