Uniknya Martabak Aceh, ‘Meukeutam Mangat’!

Nikmati keunikan Martabak Aceh: Roti canai dan telur, paduan sederhana yang luar biasa. Foto: Cookpad.

MARTABAK Aceh adalah salah satu ikon kuliner Aceh yang kaya rasa dan memiliki sejarah panjang. Hidangan ini berbahan dasar roti canai, adonan tepung yang disangrai dengan mentega hingga renyah. Di atas roti ini, dituangkan campuran telur kocok yang sudah dipadu dengan lada, garam, irisan cabai, daun bawang, dan seledri. Versi ini adalah yang paling lazim ditemukan di Aceh.

Namun, ada pula variasi lainnya yang menggunakan isian daging cincang masak kari. Versi ini biasanya lebih kompleks dan kaya rempah, cocok untuk pecinta rasa yang lebih mendalam. Kedua versi ini mencerminkan fleksibilitas Martabak Aceh dalam menghadirkan kelezatan sesuai selera.

Apa yang Membuatnya Unik?
  1. Bahan Dasar Roti Canai
    Roti canai yang menjadi dasar Martabak Aceh memberikan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Ini berbeda dengan martabak telur dari daerah lain yang biasanya menggunakan adonan kulit tebal.
  2. Campuran Telur dan Sayuran
    Isiannya sederhana namun memikat. Kombinasi telur kocok, daun bawang, seledri, dan cabai menciptakan rasa gurih dengan sedikit sentuhan pedas.
  3. Kuah Kari Sebagai Pelengkap
    Meski versi tanpa daging lebih populer, kuah kari sering jadi sajian sebagai pelengkap. Kuah ini memperkaya rasa dan menambah pengalaman menikmati Martabak Aceh.
  4. Pengaruh Internasional dengan Sentuhan Lokal
    Inspirasi penggunaan roti canai dan kari berasal dari tradisi India, namun bumbu dan bahan seperti cabai dan seledri menjadikannya khas Aceh.
Kedekatan dengan Martabak India

Martabak Aceh berbagi akar dengan martabak India (murtabak), terutama pada penggunaan roti canai dan rempah. Namun, Martabak bumi Serambi Indonesia ini telah diadaptasi sesuai dengan lidah masyarakat lokal. Versi tanpa daging yang lebih ringan menunjukkan pengaruh lokal yang lebih fleksibel, sementara penggunaan cabai dan daun bawang memberikan identitas Nusantara yang kuat.

Baca juga: Mengapa Kuliner Aceh Bercitarasa Arab dan India?

Sejarah Martabak Tanah Rencong ini erat kaitannya dengan jalur perdagangan internasional. Pedagang India dan Timur Tengah membawa teknik memasak seperti roti canai dan kari ke Aceh. Namun, kreativitas masyarakat Aceh mengubahnya menjadi hidangan baru yang lebih sederhana namun tetap kaya rasa.

Baca juga: Rahasia Kelezatan Kuah Beulangong: Warisan Kuliner Aceh yang Mendunia

Martabak Aceh kini menjadi kebanggaan lokal. Tidak hanya digemari oleh masyarakat Aceh, tetapi juga oleh wisatawan yang berkunjung. Keunikan dan kelezatannya menjadikan Martabak Aceh tidak sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang harus dilestarikan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *