PEMERINTAH resmi menaikkan batas usia pensiun menjadi 59 tahun mulai 2025. Langkah ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 15 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. Sebelumnya, usia pensiun pekerja ditetapkan 56 tahun, lalu meningkat menjadi 57 tahun pada 2019. Setiap tiga tahun, usia pensiun bertambah satu tahun hingga mencapai 65 tahun.
Keuntungan dan Tantangan Perubahan Usia Pensiun
Perubahan ini membawa sejumlah keuntungan bagi pekerja. Dengan usia pensiun yang lebih panjang, pekerja memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan dana pensiun melalui program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, manfaat pensiun yang diberikan juga terus mengalami kenaikan setiap tahun, meskipun iuran tidak berubah.
Baca juga: Ketika Jepang Berjuang Melawan Tren Penurunan Kelahiran
Namun, usia kerja yang lebih lama juga menghadirkan tantangan. Risiko kesehatan pekerja di usia lanjut menjadi perhatian utama. Selain itu, kebutuhan dana di masa pensiun cenderung meningkat, sehingga perencanaan keuangan menjadi lebih krusial.
Fleksibilitas Penerimaan Manfaat Pensiun
PP 45/2015 juga memberikan fleksibilitas bagi pekerja yang tetap bekerja meski telah mencapai usia pensiun. Mereka dapat memilih untuk menerima manfaat pensiun saat mencapai usia pensiun atau menundanya hingga berhenti bekerja, dengan batas waktu maksimal tiga tahun setelah usia pensiun.
Baca juga: Mengenal Aktuaria, Ilmu Pengelolaan Risiko yang Semakin Penting
Persiapkan Masa Pensiun dari Sekarang
Masa pensiun yang lebih lama membutuhkan perencanaan matang. Pekerja diimbau untuk mulai menabung dan berinvestasi sedini mungkin agar tetap nyaman secara finansial di hari tua. Dengan perpanjangan usia pensiun, peluang mengumpulkan dana pensiun memang lebih besar, tetapi pengelolaan dana secara bijak tetap menjadi kunci utama. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.