Zhang Yiming, Pendiri TikTok, Geser Tahta Orang Terkaya di China

Zhang Yiming. Foto: deccanherald.

PENDIRI TikTok, Zhang Yiming, kini dinobatkan sebagai orang terkaya di China. Ia menggantikan Zhong Shanshan, pendiri Nongfu Spring, yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Berdasarkan laporan Forbes Real-Time Billionaires, kekayaan Zhang mencapai US$ 45,6 miliar (sekitar Rp 702 triliun). Mengungguli Zhong yang memiliki harta US$ 43,3 miliar (Rp 666 triliun).

Perjalanan Sukses Zhang Yiming

Zhang Yiming, yang kini berusia 40 tahun, meraih posisinya sebagai orang terkaya melalui kepemilikan saham di ByteDance. Perusahaan ini ia bangun pada 2012.

Meskipun valuasi ByteDance sempat menurun dari puncaknya yang mencapai US$ 400 miliar pada 2021 akibat ketegangan geopolitik dan penurunan di sektor teknologi, kekayaan Zhang terus bertambah.

Menurut Forbes, ByteDance saat ini memiliki valuasi sekitar US$ 217 miliar, meskipun perusahaan ini belum terdaftar di bursa publik.

ByteDance, yang terkenal sebagai perusahaan induk dari TikTok dan Douyin (versi TikTok di China), terus berkembang pesat meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Douyin, dengan lebih dari 700 juta pengguna aktif harian di China, menjadi salah satu sumber utama pendapatan perusahaan dari iklan digital.

Zhong Shanshan Kehilangan Tahta

Zhong Shanshan, yang menduduki posisi orang terkaya di China selama tiga tahun berturut-turut, kini bergeser ke posisi kedua.

Tantangan yang dihadapi Nongfu Spring, perusahaan minuman kemasan yang ia pimpin, menjadi faktor utama di balik penurunan kekayaannya.

Saham Nongfu Spring yang terdaftar di Hong Kong mengalami penurunan 7,5% sejak pengumuman hasil sementara tahun 2024. Ini Sekaligus memperlihatkan kontraksi penjualan air kemasan sebesar 18,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Posisi Zhong sebelumnya juga sempat tergeser oleh Colin Huang, pendiri PDD Holdings. Namun, saham PDD yang terdaftar di Nasdaq anjlok hingga 30% pada akhir Agustus. Kondisi ini membuat Huang kehilangan posisinya sebagai orang terkaya di China.

Tantangan ByteDance di Kancah Global

Meski di dalam negeri ByteDance tetap kuat, perusahaan ini menghadapi tantangan besar di luar negeri, terutama di Amerika Serikat.

Pemerintahan Joe Biden telah mengeluarkan perintah pada April 2024 yang mengharuskan ByteDance untuk menjual TikTok. Konsekuensi jika menolak adalah menghadapi larangan operasional di AS.

Alasan di balik langkah ini adalah kekhawatiran akan potensi risiko keamanan nasional terkait kepemilikan perusahaan tersebut di China.

Perusahaan ini kini tengah berjuang di Mahkamah Agung AS untuk mempertahankan posisinya.

Ekses ancaman ini, informasinya, beberapa investor ByteDance sedang mempertimbangkan untuk menjual sebagian saham mereka di pasar privat karena ketidakpastian prospek IPO.

Masa Depan ByteDance

Meskipun menghadapi tantangan di pasar internasional, ByteDance berhasil meningkatkan pendapatannya secara signifikan.

Pada tahun 2023, perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 120 miliar, naik dari US$ 80 miliar pada tahun sebelumnya.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga melonjak menjadi lebih dari US$ 40 miliar, dibandingkan US$ 25 miliar pada 2022.

Keberhasilan ByteDance dalam mempertahankan profitabilitas di pasar domestik China menjadi kunci utama di balik kekayaan Pendiri Tiktok Zhang Yiming yang terus meningkat.

Meski tak lagi aktif dalam mengelola perusahaan sehari-hari, Zhang tetap menjadi salah satu tokoh penting di balik kesuksesan ByteDance yang kini menjadi salah satu raksasa teknologi dunia.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *