Jepang, Teknologi Tinggi dan Alam yang Tetap Menundukkan Diri

Gunung Fuji tampak megah bertopi salju di bawah langit malam yang jernih, simbol abadi keagungan alam Jepang yang memikat sepanjang musim. Foto: Tran Chi/ Pexels.
🖋️ Pengantar Redaksi

Serial Jelajah Bebas Visa – Hari 5 (Terakhir)
Kita tutup perjalanan ini dengan Jepang, negeri yang tak hanya unggul dalam teknologi, tapi juga dalam merawat alamnya. Dari Gunung Fuji hingga padang pasir tersembunyi, Jepang adalah pengingat bahwa modernitas dan kelestarian bisa hidup berdampingan. ***

_____________________________________________________

JEPANG mungkin dikenal lewat Shinkansen, anime, dan kota-kota futuristik. Tapi tunggu sampai kamu melihat sisi alaminya. Gunung dengan salju abadi, hutan bambu yang mendesah pelan, air terjun di kaki gunung, hingga padang pasir yang tak kamu sangka ada di Asia Timur. Dan ya, kamu bisa masuk ke Jepang tanpa visa jika punya e-paspor, selama 15 hari lewat program visa waiver.

Di balik kemajuan teknologinya, Jepang mampu merawat lanskap alaminya dengan luar biasa. Itulah daya tarik negeri matahari terbit, kemajuan dan ketenangan, berdiri berdampingan.

Gunung Fuji, Ikon Alam dan Spiritualitas

Gunung setinggi 3.776 meter ini bukan hanya simbol nasional, tapi juga tempat ziarah bagi jiwa yang ingin merenung. Di musim panas, pendakian ke puncaknya menjadi ritual bagi ribuan orang. Tapi dari kejauhan pun, Fuji tetap memukau—apalagi saat dikelilingi bunga sakura di musim semi atau salju putih saat musim dingin.

Baca juga: Kalau Gunung Fuji Meletus, Begini Cara Jepang Lindungi Warganya

Kamu juga bisa mencoba kereta gantung Hakone Ropeway untuk menikmati pemandangan Fuji dari udara.

Hutan Bambu Arashiyama, Jalan di Antara Sunyi

Terletak di Kyoto, Arashiyama Bamboo Grove adalah lorong alami yang menenangkan. Cahaya matahari menyelinap di antara batang bambu, menciptakan suasana seperti dunia lain. Di sini kamu bisa berjalan kaki, naik sepeda, atau bahkan becak tradisional, semuanya dalam nuansa damai.

Hamparan luas pasir Tottori Sand Dunes di Jepang, satu-satunya kawasan gurun di negeri sakura, dengan latar belakang laut Jepang yang membiru. Foto: Is L/ Pexels.
Taman Nasional Shiretoko, Alam Liar yang Dilindungi

Di Hokkaido, Taman Nasional Shiretoko menjadi rumah bagi satwa liar seperti rubah, rusa, hingga beruang coklat. Kamu bisa trekking di sekitar Danau Goko, mendaki ke Air Terjun Kamuiwakka, atau naik kapal pesiar untuk mengamati pemandangan dramatis tebing dan hutan purba dari laut.

Padang Pasir Tottori, Eksotisme yang tak Terduga

Siapa sangka Jepang punya padang pasir? Di barat Honshu, Tottori Sand Dunes menawarkan pengalaman unik: sandboarding, naik unta, paragliding, hingga mengunjungi Museum Pasir Tottori yang menampilkan seni pahatan pasir dari berbagai negara.

Baca juga: Kyoto, Pesona Tradisi di Tengah Modernitas Jepang

Rute & Tips

Tiket Jakarta–Osaka berkisar Rp 5 jutaan dengan satu kali transit. Jika punya e-paspor, pastikan mendaftar ke sistem visa waiver online sebelum keberangkatan. Musim terbaik untuk alam adalah musim semi (Maret–Mei) dan gugur (Oktober–November).

Gunakan Japan Rail Pass untuk menjelajah antar kota secara efisien, dan jangan lupa pelajari sedikit budaya lokal untuk pengalaman yang lebih berkesan.

Baca juga: Omakase, Menyantap Kelezatan Jepang dengan Sentuhan Pribadi

Di Jepang, kamu akan belajar bahwa kemajuan bukan harus berseberangan dengan kelestarian. Negeri ini bukan sekadar liburan, tapi pelajaran hidup dari gunung, hutan, dan laut yang dijaga dengan rasa hormat.

Serial ini mungkin berakhir, tapi dunia bebas visa untuk warga Indonesia terus terbuka. Mungkin saatnya kamu menutup laptop, membuka kalender, dan mulai merencanakan perjalananmu. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Dukung Jurnalisme Kami: https://saweria.co/PTMULAMULAMEDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *