Manusia Kembali ke Bulan, Akhirnya!

Wahana antariksa Orion menangkap citra Bulan di kejauhan pada hari ke-19 misi Artemis I, 4 Desember 2022. Gambar ini menjadi simbol kembalinya manusia menjelajah Bulan setelah setengah abad.
Foto: NASA.

SETELAH lebih dari setengah abad, manusia bersiap lagi menapaki Bulan.
NASA baru saja memastikan bahwa misi Artemis II, misi berawak pertama sejak era legendaris Apollo 17 (1972), akan diluncurkan pada April 2026.

Bukan sekadar nostalgia, tapi bukti bahwa mimpi menjelajahi luar angkasa belum padam.
Bagi generasi yang tumbuh dengan cerita Neil Armstrong dan “small step for man”, inilah saatnya menyaksikan sejarah terulang, dengan wajah baru.

Era Baru Setelah Apollo

Lebih dari 50 tahun lalu, dunia terpana saat manusia pertama kali menjejak Bulan. Namun setelah 1972, semua misi berawak berhenti. Eksplorasi hanya dilakukan oleh wahana robotik dan satelit tanpa awak.

Baca juga: Enam Bulan ‘Terjebak’ di Orbit, Astronot NASA Akhirnya Pulang

Kini, lewat program Artemis, NASA ingin menghidupkan kembali semangat penjelajahan itu.
Setelah sukses menguji Artemis I pada 2022 (tanpa awak), kini giliran Artemis II yang akan mengangkasa, membawa empat astronaut dalam misi selama 10 hari mengelilingi Bulan.

Tim Impian NASA

Misi ini dipimpin oleh Reid Wiseman, astronaut senior dan veteran Angkatan Laut AS.
Ia ditemani oleh Victor Glover, Christina Koch, dan Jeremy Hansen, menjadikan formasi ini salah satu tim paling beragam yang pernah dikirim NASA.

Baca juga: 171 Hari di Luar Angkasa, Bagaimana Asronot NASA Menyesuaikan Diri Kembali di Bumi?

  • Christina Koch memegang rekor sebagai wanita dengan durasi terlama di luar angkasa (328 hari).
  • Victor Glover pernah tinggal 168 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
  • Jeremy Hansen, pilot pesawat tempur asal Kanada, menjadi orang Kanada pertama yang ikut misi NASA.
Citra Bulan penuh yang menjadi tujuan utama misi Artemis. NASA berencana menjadikan Bulan sebagai pangkalan permanen untuk eksplorasi luar angkasa berikutnya. Foto: Vũ Bụi/ Pexels.

Selama perjalanan, mereka akan menjalani serangkaian uji biologis untuk meneliti efek radiasi dan perubahan gravitasi terhadap tubuh manusia.

Tujuan Besar, Kehidupan di Bulan

Jika Artemis II berjalan sukses, langkah berikutnya adalah Artemis III pada 2027, misi yang menargetkan pendaratan di Kutub Selatan Bulan.
Tahap berikutnya, Artemis IV, akan melibatkan pembangunan Gateway, stasiun luar angkasa mini yang akan menjadi pangkalan permanen bagi misi-misi antar-jemput ke Bulan dan bahkan Mars.

Baca juga: Langit Indonesia Bakal Diselimuti Bulan Merah Darah 7 September

NASA menyebut visi ini sebagai “Artemis Generation Science”, semangat generasi baru yang siap menjadikan Bulan lebih dari sekadar tempat singgah.

Seperti kata mereka, ini bukan lagi tentang siapa yang pertama, tapi siapa yang bertahan di luar sana. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *