MULAI 1 Juni 2024, LRT Jabodebek memperluas jaringan layanannya dengan mengoperasikan 336 perjalanan pada hari kerja. Sebagai respons terhadap tingginya minat masyarakat, waktu tunggu antar kereta diatur agar lebih efisien, yaitu 5,5 menit pada jam sibuk di lintas Cawang – Dukuh Atas, dan 11 menit di lintas Jati Mulya – Cawang serta Harjamukti – Cawang.
Pada akhir pekan dan hari libur nasional, jumlah perjalanan yang dioperasikan tetap tinggi, mencapai 260 perjalanan.
Manajer Hubungan Masyarakat LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk memberikan pengalaman perjalanan yang optimal bagi semua pengguna. “Dengan banyaknya perjalanan kereta tiap harinya, LRT Jabodebek berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang optimal bagi semua pengguna,” ujarnya dalam siaran persnya.
Tarif baru
Selain penyesuaian jumlah perjalanan, Kementerian Perhubungan juga menerapkan perubahan tarif LRT Jabodebek. Mulai 1 Juni, tarif yang berlaku adalah Rp 5.000 untuk satu kilometer pertama, dengan tambahan Rp 700 untuk setiap kilometer berikutnya, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023.
Mahendro juga menegaskan bahwa tarif baru ini bervariasi tergantung pada jam dan hari penggunaan. Pada hari kerja (Senin-Jumat), tarif pada jam sibuk adalah maksimal Rp 20.000, sedangkan di luar jam sibuk atau pada akhir pekan dan hari libur nasional, tarif maksimalnya adalah Rp 10.000.
Jam sibuk ditetapkan pada pukul 06.00 – 08.59 WIB dan mulai pukul 16.00 – 19.59 WIB, sementara jam non-sibuk berlangsung pada waktu lainnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, sekaligus mendukung operasional LRT Jabodebek yang berkelanjutan. Dengan demikian, layanan transportasi publik semakin menjadi pilihan utama bagi warga Jabodebek. ***