Mengurangi Emisi Karbon Jakarta dengan Konsep Mixed-Use Lifestyle

Pemandangan Jakarta dari udara, menampilkan hiruk-pikuk ibu kota dengan gedung-gedung menjulang dan kawasan perkotaan yang padat. Foto: Tom Fisk/ Pexels.

JAKARTA, Mulamula.id – Menghadapi tantangan perubahan iklim, Ridwan Kamil (RK) menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi emisi karbon di Jakarta. Idenya adalah menerapkan konsep mixed-use lifestyle. Konsep di mana setiap kawasan menjadi pusat aktivitas yang lengkap dan terintegrasi, mengurangi kebutuhan mobilitas warga sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

Dalam acara Indonesia Net Zero Summit 2024 yang berlangsung di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024), RK menyoroti pentingnya mengurangi mobilitas masyarakat sebagai langkah strategis untuk menekan emisi karbon yang berlebihan.

Menurut RK, masyarakat dapat tetap produktif tanpa harus mengorbankan lingkungan dengan mobilitas yang tinggi.

Baca juga: Masa Depan Hijau: Peran Kita dalam Melawan Perubahan Iklim

“Jadi kalau adik-adik bisa hidup produktif, menjadi lebih keren, lebih kaya, lebih pintar. Tapi, less mobility, itu akan mengurangi karbon yang boros seperti hari ini,” tegas RK.

“Kalau Tinggal di PIK, Kerja di PIK’

RK memberikan contoh sederhana yang relevan bagi warga Jakarta, khususnya mereka yang tinggal di kawasan seperti Kelapa Gading.

Baca juga: Tips Perjalanan Ramah Lingkungan, Kurangi Jejak Karbon Saat Bepergian

Menurutnya, masyarakat harus mempertimbangkan untuk bekerja, beraktivitas, dan menghabiskan waktu di sekitar tempat tinggal mereka.

“Kalau tinggalnya di PIK, kerja aja di PIK, dan nongkrongnya di PIK. Jangan tinggal di sini, kerja di sana,” tambah RK.

RK juga menyinggung pentingnya konsep central business district (CBD) sebagai solusi dalam mengatasi mobilitas yang berlebihan. Dia mengusulkan penerapan konsep ini di Jakarta dengan pendekatan mixed-use lifestyle, di mana setiap kawasan menjadi pusat aktivitas yang lengkap dan terintegrasi.

“Suatu hari di mana pun kita tinggal, kita bekerja di situ, nongkrong di situ, buang duit di situ, happy di situ. Kepepet baru kita pergi lintas kecamatan, kepepet baru kita pergi lintas kota,” gambar RK.

Bukan single-use lifestyle

RK menekankan bahwa konsep ini bukan hanya sekadar gagasan, tetapi juga kebijakan yang ingin ia promosikan jika terpilih menjadi gubernur.

Baca juga: Minimalisme & Keberlanjutan: Cara Gen Z Hidup Lebih Hijau

“Inilah kebijakan yang ingin saya promosikan, kalau pun nanti ada takdirnya, kita bangun konsep yang namanya mixed-use lifestyle, bukan single-use lifestyle,” tutup RK.

Dengan pendekatan ini, RK berharap Jakarta dapat menjadi kota yang lebih berkelanjutan, di mana warganya dapat hidup produktif dan nyaman tanpa harus merusak lingkungan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *