Beli Emas Jangan Asal, Ini Cara Cerdas Investasi Logam Mulia

Ketika pasar keuangan gonjang-ganjing, emas tetap jadi jangkar. Diversifikasi aset jadi kunci menghadapi krisis. Foto: Michael Steinberg/ Pexels.

EMAS memang menjanjikan stabilitas. Tapi, membeli tanpa strategi bisa merugikan. Apalagi jika hanya ikut-ikutan tren atau FOMO karena harga naik.

Setelah tadi pagi kita membahas lonjakan minat, dan siang tadi mengupas kekuatan emas sebagai pelindung nilai, petang ini kita warnai laporan dengan membahas cara cerdas berinvestasi emas.

1. Tentukan Tujuan, Jangan Sekadar Ikut-ikutan

Langkah pertama sebelum membeli emas: tanya diri sendiri, untuk apa? Apakah untuk proteksi jangka panjang? Dana darurat? Atau warisan keluarga?

Tujuan akan menentukan strategi. Jika untuk jangka panjang, jangan panik saat harga turun. Jika untuk jangka pendek, pilih instrumen emas yang likuid dan mudah dijual.

2. Fisik atau Digital?

Sekarang, ada dua pilihan utama: beli emas fisik atau digital. Keduanya punya kelebihan.

  • Emas fisik memberi rasa aman karena bisa disentuh dan disimpan sendiri. Tapi ada risiko kehilangan, dan butuh tempat penyimpanan aman.
  • Emas digital lewat aplikasi seperti e-commerce atau platform investasi mudah diakses dan fleksibel. Namun tetap harus dicek legalitas dan keamanannya.

Baca juga: Demam Emas, Investasi Bijak atau Tren Sesaat?

Yang penting, beli dari tempat tepercaya. Baik toko resmi, bank, maupun platform digital yang berada di bawah pengawasan OJK.

3. Beli Bertahap, Hindari Timing Pasar

Banyak orang menunggu “harga terbaik” untuk beli emas. Tapi kenyataannya, tidak ada yang bisa menebak pasar secara konsisten.

Lebih bijak jika membeli secara bertahap. Misalnya tiap bulan dengan jumlah tetap. Ini disebut strategi cost averaging, untuk mengurangi risiko beli di harga puncak.

4. Simpan Aman, Hindari Risiko

Untuk emas fisik, tempat penyimpanan adalah kunci. Gunakan brankas di rumah atau simpan di layanan safe deposit box bank.

Jangan sembarangan menyimpan di tempat umum atau lemari terbuka. Risiko kehilangan bisa sangat mahal.

Baca juga: Kekuatan Emas, Pelindung Aset Saat Dunia Tak Pasti

Untuk emas digital, pastikan akunmu dilindungi dua faktor otentikasi dan terdaftar di lembaga resmi. Jangan simpan login di tempat yang mudah terakses orang lain.

5. Jangan Lupakan Pajak dan Biaya

Beberapa transaksi emas digital atau fisik dikenai pajak atau biaya administrasi. Pastikan kamu tahu semua komponen biaya sebelum membeli.

Untuk emas fisik, perhatikan juga potensi spread harga beli dan jual. Selisih ini bisa membuat keuntunganmu lebih kecil jika buru-buru menjual. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *