
Pengantar Redaksi
Di akhir pekan ini, mulamula.id menghadirkan laporan khas tentang Tuberkulosis (TBC), penyakit yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia dan dunia. Lewat laporan ini, kami ingin menambah wawasan pembaca dan mengingatkan akan bahaya TBC, serta pentingnya upaya penanggulangannya, termasuk peran Indonesia dalam uji coba vaksin baru dari Gates Foundation. Selamat membaca. ***
________________________________
KUNJUNGAN pendiri Microsoft dan filantropis Bill Gates ke Indonesia pekan ini menyedot perhatian banyak pihak. Namun lebih dari sekadar diplomasi kesehatan, kehadiran Gates membawa pesan mendalam: Indonesia berada di garis depan perang global melawan tuberkulosis (TBC).
Gates Foundation berkomitmen mendukung pengembangan vaksin TBC, dan Indonesia ditunjuk sebagai salah satu lokasi uji klinis. Tapi, mengapa Indonesia?
Fakta Mengejutkan, 17 Orang Meninggal Setiap Jam
Menurut Global TB Report 2023 dari World Health Organization (WHO), Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam jumlah beban kasus TBC, hanya di bawah India dan di atas Tiongkok. Diperkirakan, lebih dari 1.060.000 orang terserang TBC setiap tahunnya di Indonesia. Dari jumlah itu, 134.000 jiwa meninggal dunia, atau setara dengan 17 orang per jam.
Penyakit Lama, Ancaman Nyata
Meski penyakit ini sudah berusia ratusan tahun dan bisa disembuhkan, TBC masih menjadi pembunuh diam-diam di banyak wilayah. Secara global, TBC menyebabkan 1,3 juta kematian pada 2022, menjadikannya penyebab kematian tertinggi kedua di dunia setelah COVID-19.

Ironisnya, sebagian besar publik Indonesia belum melihat TBC sebagai ancaman serius, berbeda dengan pendekatan terhadap pandemi COVID-19.
Mengapa Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin?
Dengan 10% kontribusi terhadap total kasus global, Indonesia menjadi negara strategis untuk pengujian vaksin TBC. Gates Foundation menilai bahwa uji coba di negara dengan beban tinggi akan memberikan data klinis yang lebih representatif.
Baca juga: Kanker Paru di Era Polusi, Non-Perokok pun Tak Lagi Aman
Vaksin baru yang sedang diuji diharapkan dapat melengkapi pengobatan TBC yang selama ini mengandalkan terapi antibiotik selama berbulan-bulan
Menuju Akhir Pekan yang Penuh Wawasan
Pertanyaannya, mengapa penyakit yang sudah lama dikenal ini masih menjadi masalah besar di Indonesia? Apa saja kendala di lapangan, dan apakah publik cukup peduli?
Laporan khusus ini akan mengulas lebih dalam akar persoalan dan harapan baru dari vaksin yang kini sedang dikembangkan. Ikuti laporan berikutnya. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.