PURBAYA Yudhi Sadewa masih terkejut. Telepon yang datang Senin (8/9/2025) siang awalnya ia kira hanya ulah orang iseng. Ternyata, panggilan itu benar-benar dari Istana. Beberapa jam kemudian, ia resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani.
“Awalnya saya pikir ditipu. Saya sampai cek nomor teleponnya bener apa enggak. Baru yakin setelah dicek betul dari Istana,” kata Purbaya usai pelantikan.
Kisah unik ini memberi warna lain di balik perombakan kabinet. Dari seorang ekonom senior yang sudah malang melintang, kini ia duduk di kursi bendahara negara.
Latar Belakang Panjang
Purbaya bukan orang baru di dunia ekonomi. Selama 25 tahun ia bergelut di bidang ini. Ia pernah duduk di Komite Ekonomi Nasional dan terlibat dalam tim penanganan pandemi Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo.
“Kalau alasan Presiden memilih saya, mungkin karena dianggap cukup jago di sektor ekonomi. Tapi saya sendiri tidak tahu persisnya,” ujarnya.
Tugas Berat Menanti
Meski sempat kaget, Purbaya sudah menerima arahan langsung. Ia ditugasi mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, syarat agar Indonesia bisa melompat menjadi negara maju.
Baca juga: Reshuffle Kabinet, dari Menteri Baru sampai Kursi yang Masih Kosong
“Sekarang ekonomi agak melambat. Dua sampai tiga bulan ke depan kita bisa lihat kondisi lebih cerah,” ucapnya penuh optimisme.
Bagian dari Reshuffle Lebih Luas
Selain Purbaya, reshuffle kabinet juga menghadirkan wajah baru. Mukhtarudin menjadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Ferry Juliantono naik menjadi Menteri Koperasi, dan Kementerian Haji dan Umrah resmi lahir dengan Mochamad Irfan Yusuf serta Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai pemimpin.
Namun, publik masih menunggu siapa yang akan menggantikan Budi Gunawan di Menko Polhukam dan Dito Ariotedjo di kursi Menpora. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.