
JAKARTA, mulamula.id – Google Indonesia baru saja merilis laporan Year in Search 2025. Hasilnya tidak sekadar daftar kata kunci viral, tetapi gambaran bagaimana cara berpikir, bersosialisasi, dan berolahraga masyarakat Indonesia berubah drastis.
Ada dua kejutan besar tahun ini. Lari dan padel mendapatkan kategori khusus untuk pertama kalinya. Google menilai keduanya bukan lagi tren musiman, tetapi gaya hidup baru.
“Minatnya bukan cuma penasaran,” ungkap Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienatan. “Masyarakat benar-benar ingin belajar, memahami, dan ikut terjun,” tambahnya.
Di bawah ini empat pola besar yang mencerminkan wajah digital Indonesia sepanjang 2025.
1. Budaya Lokal Naik Kelas, Suara Timur Menggema
Google melihat apresiasi terhadap budaya lokal semakin matang. Namun ada arah baru, Indonesia Timur semakin menonjol dalam daftar pencarian.
Baca juga: Apa yang Paling Dicari Netizen Indonesia di Google 2024?
Dari musik, figur publik, hingga konten kreatif berbasis daerah, tren ini menunjukkan kebanggaan kultural tidak lagi monopoli satu wilayah. Identitas daerah menemukan panggung nasional, dan Gen-Z ikut merayakannya.
2. “Mau Belajar, Tapi Mau Menguasai”
Tahun 2025 juga mencatat pergeseran niat belajar. Publik masih mencari cara, konsep, dan definisi, tetapi bukan lagi sekadar tahu. Mereka ingin menguasai dan memegang kendali di era digital.
Contohnya, cara menyebut “QRIS”, “kris”, atau “cortex”, tips finansial, hingga skill teknis berbasis teknologi.
Belajar menjadi investasi, bukan tren.
3. Indonesia Lagi “Terpadel-Padel”
Padel, olahraga yang memadukan tenis dan squash, resmi menjadi bintang baru. Dari cara bermain, harga raket, hingga penyewaan lapangan, publik ingin ikut serta, bukan sekadar menonton.
Google sampai membuat daftar terpisah untuk lari dan padel, menegaskan bahwa olahraga kini bergeser menjadi budaya haus eksplorasi dan komunitas.
4. AI Sudah Menyatu di Kehidupan Harian
Artificial Intelligence bukan lagi sekadar wacana geek. AI sudah masuk ke dapur kreasi sehari-hari: edit foto, bikin konten, bahkan keputusan instan.
Yang mengejutkan, Gemini AI menjadi salah satu kata kunci terpanas sepanjang 2025. Pengguna ingin berkreasi “dalam satu ketukan”. Tanda bahwa AI sudah diterima dan dimanfaatkan.
Daftar Trending, dari Gemini sampai Danantara
Di kategori tren superpopuler, beberapa nama muncul sebagai sorotan nasional:
Gemini AI, Purbaya Yudhi Sadewa, Titiek Puspa, Timnas Indonesia, Danantara, hingga Diogo Jota.
Masyarakat juga haus arti kata baru: “Apa itu padel?”, “Apa itu velocity?”, “Apa itu abolisi?”.
Sementara kategori “gimana caranya” menunjukkan budaya belajar instan.
Cara bikin foto AI, cara mulai main padel, cara isi token listrik, atau cara daftar BSU.
Di ranah hiburan, film lokal makin dilirik. Dari Sore: Istri dari Masa Depan hingga Pengepungan di Bukit Duri. Musik pun bergerak dengan pencarian lirik seperti Garam Madu hingga Tabola Bale.
Baca juga: Stephen Ma, Otak di Balik Google Maps yang Jarang Tersorot
Untuk dapur, pengguna berburu resep yang relevan dengan rasa Nusantara. Rempeye kacang, coto makassar, sop buntut, dendeng batokok.
Dan di kategori olahraga, Indonesia semakin literate. Bukan cuma menonton, tapi ingin menghitung pace lari, memahami rackets padel, hingga membandingkan padel dan pickleball.
Apa Artinya?
Jika dilihat lebih dekat, Year in Search 2025 bukan sekadar daftar pencarian. Ini menggambarkan:
• kebanggaan identitas daerah meningkat,
• publik ingin berdaya, bukan pasif,
• olahraga menjadi gaya hidup dan komunitas baru,
• AI sudah diadopsi sebagai alat kreasi harian.
Indonesia sedang bergerak dari sekadar konsumen informasi menjadi masyarakat pembelajar aktif dan pemain langsung di ruang digital. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.