
Foto: Allen Boguslavsky/ Pexels.
DI TENGAH tekanan global untuk menurunkan emisi dan mempercepat efisiensi energi, Google memperkenalkan alat baru bernama Energy Assessment. Inovasi ini dirancang khusus untuk membantu pabrik menemukan cara paling efektif memangkas penggunaan energi dan biaya operasional.
Peluncuran ini menjadi kabar penting bagi industri manufaktur yang selama ini kesulitan memulai efisiensi karena banyak hambatan. Biaya konsultan yang mahal, kurangnya keahlian internal, hingga keterbatasan waktu tim teknik di lapangan.
Solusi untuk Tantangan Nyata di Dunia Manufaktur
Menurut Google, dikutip dari ESG Today, Energy Assessment hadir sebagai jalan pintas cerdas bagi pelaku industri. Platform ini memungkinkan pengguna menganalisis puluhan peluang penghematan energi di berbagai sistem pabrik, mulai dari kompresor udara, ketel, hingga pendingin.
Baca juga: Google Drive Hadirkan Google Vids, Fitur Edit Video Langsung di Cloud
Tujuan utamanya sederhana, yakni memberikan rekomendasi spesifik tentang proyek mana yang menghasilkan penghematan biaya dan penurunan emisi terbesar.
“Kami tahu efisiensi energi seharusnya menjadi langkah pertama untuk memangkas penggunaan dan biaya energi di sepanjang rantai pasok,” jelas Direktur Global di Google untuk Strategi & Operasional Net Zero, Water, dan Circularity, Vrushali Gaud.
Gaud mengakui bahwa banyak pabrik terjebak dengan keterbatasan keahlian dan tim teknis yang kewalahan, sehingga sulit menindaklanjuti peluang efisiensi.
“Kami melihat masalahnya. Jadi kami membangun solusinya,” lanjut Gaud.
Bandingkan Banyak Fasilitas, Prioritaskan Investasi
Energy Assessment bukan hanya alat analisis. Platform ini juga membantu:
- Membandingkan performa energi antar-fasilitas
- Memprioritaskan proyek dengan dampak terbesar
- Berkolaborasi dengan tim internal dan pemasok hulu
- Menghitung potensi penghematan dalam angka rinci
Baca juga: Stephen Ma, Otak di Balik Google Maps yang Jarang Tersorot
Mendorong Rantai Pasok yang Lebih Tangguh
Google menegaskan bahwa percepatan transisi energi tidak bisa dilakukan sendirian.
“Perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan adalah perjalanan bersama,” kata Manajer Keterlibatan Pemasok di Google, Alan Deng.
“Dengan sumber daya yang tepat, kami bisa mempercepat kemajuan dan membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” tambahnya
Energy Assessment dikembangkan dan dioperasikan oleh Together Creative, dengan metodologi perhitungan serta data input yang dibuat bersama Jacobs dan Anew Consulting.
Baca juga: Pelajaran dari Google, Mengatasi Tantangan Energi dengan Inovasi
Kenapa Gen Z Harus Peduli?
Karena masa depan industri hijau akan sangat menentukan:
- Harga barang yang lebih stabil dan kompetitif
- Lapangan kerja baru di sektor energi bersih
- Jejak karbon yang lebih rendah untuk planet yang layak dihuni
Teknologi seperti ini membuka peluang besar bagi generasi muda yang ingin terlibat di ekonomi berkelanjutan, bukan hanya jadi penonton. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.