Inovasi Gelora dari UGM, Bakar Sampah Tanpa Bikin Polusi

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berpose bersama alat inovasi mereka, Gelora, incinerator portabel ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah rumah tangga tanpa polusi. Foto: Dok. UGM.

SAMPAH rumah tangga masih menjadi persoalan klasik di Indonesia. Volume sampah nasional yang mencapai lebih dari 34 juta ton per tahun sebagian besar belum terkelola dengan baik, terutama di kawasan padat penduduk.

Dari keprihatinan itu, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melahirkan sebuah inovasi ramah lingkungan bernama Gelora. singkatan dari Generator Low Emission Incinerator Portable.

Dikutip dari UGM.ac.id, alat ini merupakan incinerator portabel atau alat pembakar sampah skala rumah tangga yang dirancang aman, efisien, dan minim polusi. Gelora memiliki sistem pembakaran tertutup dan filtrasi karbon aktif yang mampu menekan emisi gas berbahaya.

Dari Ide Mahasiswa untuk Ekonomi Sirkular

Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) ini terdiri dari Amir Fren Afrizal, Fa’iq Al-Baihaqi, Mohammad Lathif Adani, Muhammad Zulfa Azizi, dan Rahma’ Alya Nabila Damayanti, di bawah bimbingan Ir. Ma’un Budiyanto, S.T., M.T., IPU.

Ma’un berharap Gelora bisa dikembangkan menjadi teknologi tepat guna yang mendukung pengelolaan sampah mandiri berbasis komunitas. “Kami berharap Gelora menjadi langkah nyata dalam penerapan ekonomi sirkular di masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Pohon Angin, Inovasi Energi Terbarukan di Tol Probolinggo-Banyuwangi

Ketua tim, Amir Fren Afrizal, menambahkan bahwa Gelora dirancang agar masyarakat bisa mengolah sampah langsung di rumah, tanpa bergantung pada sistem pengangkutan konvensional.

“Keterbatasan fasilitas pengolahan skala kecil sering membuat masyarakat sulit ikut berperan dalam pengurangan sampah. Gelora adalah solusi praktis dan efisien,” katanya.

Tampilan alat Gelora karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), incinerator portabel berteknologi filtrasi karbon aktif yang mampu membakar sampah rumah tangga tanpa menimbulkan polusi udara. Foto: Dok. UGM.
Aman, Portabel, dan Bisa Dipantau Digital

Dari sisi desain, Gelora dibuat portabel dengan roda dan gagang agar mudah dipindahkan. Keamanan juga jadi prioritas utama. Lapisan pelindung terdiri dari tiga isolator panas, sementara bahan utamanya adalah batu tahan api dan besi tahan panas. “Pengguna tetap aman selama pembakaran berlangsung,” jelas Muhammad Zulfa Azizi, perancang mekanis alat ini.

Baca juga: Inovasi Teknologi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Untuk sistem elektronik, Fa’iq Al-Baihaqi dan Lathif Adani mengembangkan kontrol berbasis mikrokontroler ESP32. Data suhu dan kadar emisi ditampilkan secara real-time melalui layar LCD, memungkinkan pengguna memantau proses pembakaran secara langsung.

Sementara Rahma’ Alya Nabila Damayanti merancang sistem filtrasi karbon aktif plug and play yang mudah diganti. “Dengan sistem ini, emisi gas bisa ditekan tanpa mengurangi efisiensi pembakaran,” ujarnya.

Desain Grafis: Daffa Attarikh/ MulaMula.
Langkah Menuju Inovasi Berkelanjutan

Selain uji teknis, tim Gelora juga aktif membagikan inovasi mereka melalui Instagram, YouTube, dan Facebook, sekaligus memproses Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melindungi desain industrinya.

“Langkah ini bagian dari komitmen kami menciptakan inovasi berkelanjutan yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tutur Amir.

Demonstrasi alat Gelora karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), incinerator portabel berteknologi filtrasi karbon aktif yang dirancang untuk mengolah sampah rumah tangga secara efisien dan ramah lingkungan. Video: PKM KI Gelora.

Keberhasilan tim ini menunjukkan bahwa inovasi besar bisa lahir dari masalah kecil di rumah sendiri. Gelora bukan sekadar alat pembakar sampah, tapi simbol semangat baru generasi muda untuk membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *