Kuliner Khas Lebaran, Lebih dari Sekadar Hidangan

Opor Ayam, hidangan khas Lebaran dengan cita rasa gurih dari santan dan rempah, selalu hadir melengkapi momen kebersamaan. Foto: Ist.

LEBARAN bukan hanya perayaan, tetapi juga tentang cita rasa khas yang menyatukan keluarga. Setiap hidangan di meja Idul Fitri memiliki makna mendalam, mencerminkan nilai kebersamaan dan filosofi hidup.

Jika tidak ada perubahan, Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, dan berbagai kuliner khas kembali hadir untuk melengkapi momen suci ini. Berikut beberapa kuliner khas dan arti di baliknya.

1. Ketupat, Simbol Kesucian dan Kebersamaan

Ketupat, makanan ikonik Lebaran, bukan sekadar nasi yang dibungkus janur. Simbolik anyaman melambangkan kesalahan manusia yang saling berkelindan, sementara proses memasaknya mencerminkan perjalanan spiritual menuju kesucian.

2. Opor Ayam, Kesabaran dan Keikhlasan

Opor ayam dengan kuah santan kental melambangkan kelembutan hati. Santan yang dimasak lama mengajarkan kesabaran, sedangkan rasanya yang gurih mencerminkan keikhlasan dalam menjalani hidup.

3. Rendang, Keteguhan dan Kebersamaan

Masakan khas Minang ini tidak hanya lezat, tetapi juga melambangkan keteguhan. Proses memasaknya yang panjang mencerminkan perjuangan, sementara bumbu yang kaya rasa menandakan nilai kebersamaan dan gotong royong.

Baca juga: Ekonomi Berdenyut saat Mudik, Siapa Paling Untung?

4. Sambal Goreng Ati, Perjalanan Hidup

Sambal goreng ati melambangkan perjalanan hidup yang penuh warna. Perpaduan rasa pedas, manis, dan gurih mencerminkan dinamika kehidupan yang harus dijalani dengan kesabaran dan kebijaksanaan.

Nastar, kue klasik Lebaran dengan isian selai nanas yang manis dan legit, tersusun rapi dalam toples kaca, siap dinikmati bersama keluarga. Foto: Tokopedia.
5. Kue Kering, Manisnya Silaturahmi

Kue nastar, kastengel, dan putri salju bukan sekadar camilan Lebaran. Rasa manisnya mencerminkan kebahagiaan dan kehangatan dalam menjalin silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Makanan khas Lebaran bukan hanya soal rasa, tetapi juga makna di baliknya. Setiap sajian mengandung filosofi yang memperkaya nilai Idul Fitri sebagai momen berbagi dan refleksi diri. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *