Lebaran Ramah Lingkungan, dari Kue Kering hingga THR Digital

Merayakan Lebaran dengan gaya berkelanjutan: Pilih busana slow fashion yang ramah lingkungan dan tetap stylish. Foto: RDNE/ Pexels.

IDUL FITRI 1 Syawal 1446 Hijriah yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, bukan hanya momentum untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga waktu yang tepat untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Tradisi Lebaran sering kali menghasilkan banyak limbah, mulai dari sampah plastik, makanan yang terbuang, hingga konsumsi energi yang berlebihan. Tahun ini, semakin banyak keluarga mulai beralih ke perayaan yang lebih ramah lingkungan.

1. Kue Kering dengan Kemasan Ramah Lingkungan

Kue Lebaran menjadi sajian wajib di setiap rumah, tetapi kemasannya sering kali menggunakan plastik sekali pakai. Alternatifnya, gunakan toples kaca atau kemasan berbahan bambu yang bisa digunakan kembali. Beberapa pelaku usaha juga mulai menawarkan kue dalam wadah yang dapat dikembalikan untuk mengurangi limbah.

Baca juga: Silaturahmi Lebaran Lebih Hijau, Kurangi Sampah Plastik

2. THR Digital, Lebih Praktis dan Minim Sampah

Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dalam bentuk amplop kertas masih menjadi tradisi. Namun, di era digital, THR bisa diberikan secara elektronik melalui dompet digital atau transfer bank. Selain lebih praktis dan aman, ini juga mengurangi penggunaan kertas secara signifikan.

Baca juga: Evolusi Perayaan Idul Fitri di Era Digital, dari Ucapan Online hingga THR Digital

3. Baju Lebaran dengan Konsep Slow Fashion

Setiap Lebaran, tren membeli pakaian baru meningkat. Sayangnya, produksi tekstil menyumbang limbah besar bagi lingkungan. Pilihan alternatif adalah membeli pakaian dari bahan berkelanjutan, mendukung produk lokal, atau memadupadankan busana lama dengan gaya baru untuk mengurangi konsumsi berlebihan.

4. Dekorasi Lebaran Berkelanjutan

Alih-alih menggunakan dekorasi sekali pakai seperti balon dan pernak-pernik plastik, pilihlah dekorasi berbahan alami seperti kain batik, bunga segar, atau lampu LED hemat energi yang bisa digunakan kembali setiap tahun.

Minimalkan limbah makanan saat Lebaran: Sajikan hidangan secukupnya dan manfaatkan sisa makanan dengan kreatif. Foto: Halid Elosman/ Pexels.
5. Sajian Lebaran Tanpa Pemborosan Makanan

Setiap tahun, jumlah makanan yang terbuang saat Lebaran cukup tinggi. Untuk mengurangi food waste, masak secukupnya dan manfaatkan sisa makanan dengan cara kreatif, seperti membuat hidangan baru dari ketupat dan lauk sisa.

Baca juga: Lebaran Sehat, Menikmati Hidangan Lebaran Tanpa Khawatir Kesehatan

Merayakan Idul Fitri dengan lebih sadar lingkungan tidak mengurangi esensi kebahagiaan, justru menambah nilai kebersamaan dengan menjaga bumi tetap lestari. Dengan langkah kecil ini, kita bisa menciptakan tradisi baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *