Malam Ini Bulan Berubah Merah, Begini Cara Menyaksikannya

Warga menyaksikan Bulan kemerahan di langit malam. Gerhana Bulan Total 7 September bisa dinikmati tanpa alat bantu, cukup dengan mata telanjang. Foto: Marek Piwnicki/ Pexels.

FENOMENA kosmik bakal hadir di langit Indonesia pada Minggu malam, 7 September 2025. Gerhana Bulan Total, yang populer disebut Blood Moon, akan berlangsung hingga dini hari 8 September. Bulan akan tampak merah menyala, sebuah tontonan langka yang bisa dinikmati tanpa teleskop.

Menurut BMKG, rangkaian gerhana berlangsung lebih dari 5 jam 26 menit. Fase total, saat Bulan benar-benar merah, terjadi pukul 00.30–01.54 WIB, dengan puncak sekitar 01.11 WIB. Artinya, warga bisa mulai bersiap sejak malam hingga dini hari.

Grafis: Daffa Attarikh/ MulaMula.

Baca juga: Langit Indonesia Bakal Diselimuti Bulan Merah Darah 7 September

Bagaimana Cara Menyaksikan?
  1. Tak Perlu Alat Khusus
    Gerhana Bulan bisa dilihat dengan mata telanjang. Tidak berbahaya bagi mata seperti gerhana Matahari.
  2. Cari Lokasi Terbuka
    Pilih tempat dengan langit lapang, minim polusi cahaya, dan tanpa gedung tinggi yang menutupi pandangan.
  3. Perhatikan Cuaca
    Fenomena hanya bisa dilihat jika langit cerah. Jika mendung, gunakan siaran langsung online dari lembaga astronomi atau komunitas.
  4. Ajak Komunitas atau Keluarga
    Momen ini cocok jadi ajang edukasi bareng anak-anak atau sesi fotografi malam.
  5. Siapkan Kamera atau Smartphone
    Gunakan mode malam atau tripod sederhana untuk mengabadikan warna merah khas Bulan.
Bulan tampak merah menyala saat Gerhana Bulan Total. Fenomena kosmik ini bisa dinikmati di seluruh wilayah Indonesia pada 7 September 2025. Foto: Philipp Fahlbusch/ Pexels.
Dampak yang Perlu Diwaspadai

Pakar Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, mengingatkan bahwa gerhana Bulan punya dampak serupa dengan fase purnama biasa, pasang maksimum. Warga pesisir diminta waspada terhadap potensi banjir rob.

Baca juga: Corn Moon Jadi Blood Moon, Dua Fenomena Langit di Malam 7 September

Fenomena “Bulan Merah Darah” terjadi karena cahaya Matahari dibiaskan atmosfer Bumi. Spektrum biru terhambur, sementara cahaya merah menembus dan dipantulkan oleh Bulan. Mekanisme ini sama seperti langit jingga saat senja. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *